NASA Gelontorkan USD1,1 Miliar Untuk Luncurkan Astronot di 2015
Pesawat Luar Angkasa Dream Chase |
Astronesia-National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengumumkan
persetujuan baru dengan tiga perusahaan penerbangan luar angkasa swasta.
Badan antariksa asal Amerika Serikat ini mengeluarkan dana total USD1,1
miliar dalam mendukung pesawat luar angkasa komersial baru, untuk
meluncurkan astronot Amerika ke luar angkasa di 2015.
Dilansir Foxnews, Selasa (30/10/2012), kerjasama ini menunjukkan babak akhir untuk Commercial Crew integrated Capability program (CCiCap) NASA, di mana mereka bermaksud mendorong desain dan pengembangan pesawat luar angkasa swasta baru. Perusahaan antariksa swasta yang terpilih antara lain, Sierra Nevada Corporation, Space Exploration Technologies (SpaceX) serta The Boeing Company.
Sebagai bagian dari persetujuan, Sierra Nevada akan mendapatkan USD212,5 juta, SpaceX mendapatkan USD440 juta dan Boeing mendapatkan USD460 juta. Boeing dan SpaceX mengembangkan kapsul luar angkasa swasta, sementara Sierra Nevada menangani desain pesawat luar angkasa, Dream Chaser.
"Tujuan akhir dari program kru komersial adalah membawa peluncuran luar angkasa ini kembali ke tanah Amerika," ujar Charle Bolden, Chief NASA. Seperti diketahui, tahun lalu NASA mempensiunkan program pesawat ulang-alik (berusia 30 tahun). Sehingga, kini mereka bergantung pada pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia, untuk mengangkut astronot Amerika ke Stasiun Luar Angkasa (ISS).
Kesepatakan NASA dengan Federal Space Agency Russia ini menelan biaya per kursi (astronot) sekira USD63 juta. Setelah pesawat luar angkasa yang dikembangkan NASA ini telah rampung dan dapat diandalkan, maka mereka bisa menerbangkan astronot ke stasiun luar angkasa secara mandiri.
Dilansir Foxnews, Selasa (30/10/2012), kerjasama ini menunjukkan babak akhir untuk Commercial Crew integrated Capability program (CCiCap) NASA, di mana mereka bermaksud mendorong desain dan pengembangan pesawat luar angkasa swasta baru. Perusahaan antariksa swasta yang terpilih antara lain, Sierra Nevada Corporation, Space Exploration Technologies (SpaceX) serta The Boeing Company.
Sebagai bagian dari persetujuan, Sierra Nevada akan mendapatkan USD212,5 juta, SpaceX mendapatkan USD440 juta dan Boeing mendapatkan USD460 juta. Boeing dan SpaceX mengembangkan kapsul luar angkasa swasta, sementara Sierra Nevada menangani desain pesawat luar angkasa, Dream Chaser.
"Tujuan akhir dari program kru komersial adalah membawa peluncuran luar angkasa ini kembali ke tanah Amerika," ujar Charle Bolden, Chief NASA. Seperti diketahui, tahun lalu NASA mempensiunkan program pesawat ulang-alik (berusia 30 tahun). Sehingga, kini mereka bergantung pada pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia, untuk mengangkut astronot Amerika ke Stasiun Luar Angkasa (ISS).
Kesepatakan NASA dengan Federal Space Agency Russia ini menelan biaya per kursi (astronot) sekira USD63 juta. Setelah pesawat luar angkasa yang dikembangkan NASA ini telah rampung dan dapat diandalkan, maka mereka bisa menerbangkan astronot ke stasiun luar angkasa secara mandiri.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.