Pelajar Indonesia Berprestasi di Olimpiade Ilmu Kebumian
![]() |
Astronesia-Pelajar Indonesia mengharumkan nama bangsa dengan mempersembahkan tiga
medali perak dan satu medali perunggu dari ajang Olimpiade Ilmu Kebumian
Internasional (International Earth Science Olympiad/IESO) di Olivaria,
Buenos Aires, Argentina. Pelajar Indonesia juga berhasil meraih
penghargaan untuk kategori Best Performance in Atmosphere dan Best
Poster Presentation.
IESO ke-6 yang berlangsung 8-12 Oktober itu diikuti empat pelajar Indonesia. IESO tahun ini diikuti peserta dari 20 negara.
Tim Indonesia diwakili oleh Fenin Rega Randitama (SMAN 1 Banjarnegara),
Ratika Benita Nareswar (SMA Dwi Warna Bogor), Thomas Teguh Wijaya (SMAK
Petra 2 Surabaya), dan Dovian Emely Suteja (SMAK 1 BPK Penabur
Jakarta). Para siswa didampingi tim pembina, yaitu Hendra Amijaya
(Teknik Geologi Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada), Zadrach L Dupe
(Meteorologi Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung), Chatief Kunjaya
(Fakultas MIPA ITB), serta observer dari Direktorat Pembinaan SMA Alex
Fingadi.
Medali perak dipersembahkan oleh Dovian, Ratika, dan Thomas. Adapun
medali perunggu diraih Fenin. Selain itu, Ratika juga berhasil menyabet
gelar Best Performance in Atmosphere.
"Mereka telah membuktikan diri mampu melewati tiga lapis seleksi
nasional sepanjang akhir tahun 2011 hingga 2012," kata Kepala
Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharlan.
Ia menjelaskan, semua olimpiade sains internasional harus melalui
proses seleksi secara berjenjang, bukan sekadar meraih medali. "Melalui
seleksi berjenjang ini yang kita bangun sistemnya sehingga mereka yang
mewakili Indonesia ke ajang internasional merupakan pilihan yang dipilih
melalui proses yang transparan.
Jadi, siapa pun mereka yang terpilih
menjadi kebanggaan kita tanpa memandang dari sekolah mana dia berasal,
baik negeri maupun swasta. Saya berharap budaya kompetisi secara
berjenjang ini menjadi kultur perkembangan sains ke depan," tutur
Suharlan.
Menurut Suharlan, selama persiapan, para peserta juga mendapat
pembinaan karakter, seperti sikap, perilaku, disiplin, serta wawasan
kebangsaan dan nasionalisme.
IESO merupakan olimpiade khusus untuk bidang Ilmu Kebumian. Para siswa
dituntut menguasai materi pada bidang geologi dan geofisika (sistem
geosfer), meteorologi (sistem atmosfer), oseanografi (sistem hidrosfer)
dan astronomi.
Tema yang diusung pada IESO tahun ini adalah Energy, Water, and
Minerals from Sustainable Development. Kompetisi terdiri atas tes
tertulis, tes praktik laboratorium, dan tes lapangan.
Keunikan IESO adalah dengan adanya kompetisi berupa International Team
Field Investigation (ITFI), di mana para peserta akan dibagi dalam
kelompok campuran yang anggotanya dari berbagai negara dan kemudian
diminta menyelesaikan sebuah tugas yang berhubungan dengan berbagai
macam fenomena kebumian serta mempresentasikannya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.