Puluhan Miliar Planet Berbatu Berada dalam Zona Layak Huni di Bima Sakti
Astronesia-"Karena kurcaci merah berjumlah sangat banyak - ada sekitar 160 miliar
di Bima Sakti - maka hal ini membawa kita pada hasil yang menakjubkan
bahwa terdapat puluhan miliar planet seperti itu di galaksi kita
sendiri."
Hasil terbaru dari HARPS ESO menunjukkan bahwa planet-planet berbatu
yang berukuran lebih kecil dari Bumi ternyata sangat berlimpah di zona
layak huni di sekitar bintang merah yang redup. Tim internasional bahkan
memperkirakan, di galaksi Bima Sakti kita saja terdapat puluhan miliar
planet seperti ini, dan mungkin ada sekitar seratus planet serupa di
lingkungan terdekat Matahari. Ini merupakan pengukuran langsung pertama
terhadap frekuensi Bumi-super di sekitar bintang-bintang kurcaci merah,
yang jumlahnya mencapai hingga 80% dari keseluruhan bintang di Bima
Sakti.
Estimasi langsung pertama terhadap sejumlah planet
bercahaya di sekitar bintang kurcaci merah ini, yang baru saja diumumkan
oleh tim internasional, menggunakan observasi dengan spektograf HARPS
pada teleskop
3,6 meter di Observatorium La Silla ESO di Chile [1]. Pengumuman
terbaru (eso1204), yang menunjukkan bahwa planet-planet tersebut berada
di berbagai tempat di galaksi kita, menggunakan metode berbeda yang
tidak terlalu sensitif terhadap kelas eksoplanet yang penting ini.
Tim
HARPS telah mencari eksoplanet yang mengorbiti jenis bintang yang
paling umum di Bima Sakti, yaitu bintang kurcuci merah (juga dikenal
sebagai bintang kurcaci M [2]). Bintang-bintang tersebut sangat samar
dan dingin dibandingkan Matahari, namun berjumlah sangat banyak dan
berusia panjang, jumlahnya mencapai 80% dari keseluruhan bintang di Bima
Sakti.
“Pengamatan terbaru kami dengan HARPS mengindikasikan
bahwa sekitar 40% bintang kurcaci merah memiliki Bumi-super (planet yang
memiliki massa antara satu dan sepuluh kali massa Bumi)
yang mengorbit di zona layak huni, di mana bisa terdapat zat cair di
permukaan planet tersebut,” kata Xavier Bonfils (IPAG, Observatoire des
Sciences de l’Univers de Grenoble, France) yang memimpin tim riset.
“Karena kurcaci merah berjumlah sangat banyak – ada sekitar 160 miliar
di Bima Sakti – maka hal ini membawa kita pada hasil yang menakjubkan
bahwa terdapat puluhan miliar planet seperti itu di galaksi kita
sendiri.”
Tim HARPS melakukan survei pada sampel yang dipilih
secara cermat dari 102 bintang kurcaci merah di langit selatan selama
periode enam tahun. Sebanyak sembilan Bumi-super telah ditemukan,
termasuk dua di dalam zona layak huni Gliese 581 (eso0915) dan Gliese
667 C. Para astronom mampu memperkirakan seberapa berat planet-planet
tersebut dan seberapa jauh letaknya dari bintang yang mereka orbiti.
Dengan
menggabungkan semua data, termasuk berbagai observasi bintang yang
tidak memiliki planet, serta mengamati sebagian kecil planet-planet yang
bisa ditemukan, tim riset mampu mengetahui betapa umumnya planet
seperti itu di sekitar bintang kurcaci merah. Mereka menemukan bahwa
frekuensi terjadinya Bumi-super [3] di zona layak huni adalah 41% dengan
kisarannya dari 28% hingga 95%.
Di sisi lain, planet yang lebih
besar, mirip Jupiter dan Saturnus dalam Tata Surya kita, justru sangat
jarang ditemukan di sekitar bintang kurcaci merah. Kurang dari hanya 12%
kurcaci merah yang diperkirakan memiliki planet raksasa (dengan massa
antara 100 dan 1000 kali Bumi).
Dengan banyaknya jumlah bintang
kurcaci merah yang berdekatan dengan Matahari, estimasi terbaru
menunjukkan, mungkin ada sekitar seratus planet Bumi-super di zona layak
huni di seputar bintang yang berdekatan dengan Matahari, yang jaraknya
berkisar kurang dari 30 tahun cahaya [4].
“Zona layak huni di
sekitar kurcaci merah, yang suhunya cocok bagi zat cair bisa berada di
permukaannya, jauh lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Bumi
ke Matahari,” kata Stéphane Udry (Geneva Observatory dan anggota tim
riset). “Namun kurcaci merah diketahui menjadi sasaran letusan atau
percikan bintang, yang mungkin menghujani planet itu dengan sinar-X atau
radiasi ultraviolet, dan yang membuat kehidupan di sana menjadi sangat
kecil kemungkinannya.”
Salah satu planet yang ditemukan dalam
survei HARPS pada kurcaci merah adalah Gliese 667 Cc [5]. Planet ini
adalah planet kedua dalam sistem tiga bintang dan tampaknya terletak
dekat dengan pusat zona layak huni. Meskipun beratnya lebih dari empat
kali berat Bumi, planet ini merupakan kembaran yang paling mirip dengan
Bumi yang pernah ditemukan sejauh ini dan hampir pasti memiliki kondisi
yang tepat untuk keberadaan zat cair di permukaannya. Ini adalah planet
Bumi-super kedua dalam zona layak huni kurcaci merah yang ditemukan
selama survei HARPS, setelah Gliese 581d diumumkan pada tahun 2007 dan
dikonfirmasi pada tahun 2009.
“Kini kita tahu bahwa terdapat
banyak Bumi-super di sekitar bintang kurcaci merah terdekat yang harus
kita identifikasi lebih lanjut dengan menggunakan instrumen HARPS maupun
instrumen masa depan. Beberapa planet seperti ini diperkirakan akan
melintas di depan bintang induknya – ini akan membuka kemungkinan yang
menarik dalam mempelajari atmosfer planet tersebut dan mencari
tanda-tanda kehidupan,” simpul Xavier Delfosse, anggota tim
riset(eso1210).
Catatan
[1] HARPS mengukur
kecepatan radial sebuah bintang dengan ketepatan yang luar biasa. Sebuah
planet yang mengorbiti sebuah bintang menyebabkan bintang itu secara
teratur bergerak maju dan menjauh dari pengamat di Bumi. Berdasarkan
efek Doppler, perubahan kecepatan radial mempengaruhi pergeseran
spektrum bintang terhadap riak gelombang yang lebih panjang saat
bergerak menjauh (disebut pergeseran merah) dan pergeseran biru
(terhadap riak gelombang yang lebih pendek) saat bergerak mendekat.
Pergeseran spektrum bintang yang sangat kecil dapat diukur dengan
spektrograf berpresisi tinggi seperti HARPS dan digunakan
untuk mengetahui keberadaan planet.
[2] Bintang-bintang ini
disebut M dwarf karena memiliki kelas spektral M. Kelas ini adalah yang
paling dingin dari tujuh kelas dalam skema sederhana untuk
mengklasifikasi bintang sesuai dengan penurunan suhu dan kemunculan
spektrumnya.
[3] Planet yang memiliki massa antara satu dan
sepuluh kali Bumi disebut Bumi-super. Tidak ada planet seperti ini di
dalam Tata Surya kita, namun tampaknya sangat banyak di sekitar
bintang-bintang lainnya. Penemuan planet jenis ini dalam zona layak huni
di sekitar bintang sangat menarik karena, jika planet ini berbatu dan
memiliki air seperti Bumi, maka berpotensi menjadi tempat tinggal bagi
kehidupan.
[4] Para astronom menggunakan sepuluh parsecs sebagai definisi “dekat.” Hal ini berhubungan dengan kisaran 32,6 tahun cahaya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.