Ilmuwan: Hantaman Asteroid,Membuat Permukaan Bulan Jadi "Babak Belur"
Permukaan Bulan |
Astronesia-Ilmuwan dari badan antariksa asal Amerika Serikat, National Aeronautics
and Space Administration (NASA), mengatakan bahwa permukaan bulan pernah
mengalami dampak besar dari hujanan asteroid serta komet.
Dilansir Ibtimes, Kamis (6/12/2012), temuan ini berasal dari hasil penelitian Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL). Temuan ini mengungkap interior bulan yang mengalami kerusakan tepat berada di bawah permukaan.
Ilmuwan mengungkap, tidak hanya bulan, Bumi serta planet terestrial lainnya di sistem Tata Surya kemungkinan pernah mengalami "serangan" asteroid luar angkasa. Data yang dikumpulkan berasal dari pesawat luar angkasa kembar milik NASA, yakni Ebb dan Flow.
Keduanya telah menggunakan metode pemetaan gravitasi. Mereka mulai mengorbit mengelilingi bulan pada awal tahun ini. Penemuan ilmiah ini dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union yang digelar Rabu (5/12) di San Fransisco.
"Telah diketahui bahwa planet terhantam oleh dampak (asteroid), namun tidak ada yang membayangkan bahwa kerak Bulan begitu 'babak belur'. Ini merupakan kejutan yang luar biasa dan akan menyebabkan banyak orang berpikir tentang apa arti dari peristiwa tersebut terkait evolusi planet," tutur Principal Investigator untuk GRAIL, Maria Zuber.
Data GRAIL ini menunjukkan bahwa kemungkinan hantaman asteroid ini telah berlangsung lebih lama dari yang selama ini telah diyakini oleh peneliti. Seberapa kuat hantaman objek luar angkasa tersebut berbeda-beda, sehingga beberapa mampu menciptakan kawah terbesar di Bulan.
Dilansir Ibtimes, Kamis (6/12/2012), temuan ini berasal dari hasil penelitian Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL). Temuan ini mengungkap interior bulan yang mengalami kerusakan tepat berada di bawah permukaan.
Ilmuwan mengungkap, tidak hanya bulan, Bumi serta planet terestrial lainnya di sistem Tata Surya kemungkinan pernah mengalami "serangan" asteroid luar angkasa. Data yang dikumpulkan berasal dari pesawat luar angkasa kembar milik NASA, yakni Ebb dan Flow.
Keduanya telah menggunakan metode pemetaan gravitasi. Mereka mulai mengorbit mengelilingi bulan pada awal tahun ini. Penemuan ilmiah ini dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union yang digelar Rabu (5/12) di San Fransisco.
"Telah diketahui bahwa planet terhantam oleh dampak (asteroid), namun tidak ada yang membayangkan bahwa kerak Bulan begitu 'babak belur'. Ini merupakan kejutan yang luar biasa dan akan menyebabkan banyak orang berpikir tentang apa arti dari peristiwa tersebut terkait evolusi planet," tutur Principal Investigator untuk GRAIL, Maria Zuber.
Data GRAIL ini menunjukkan bahwa kemungkinan hantaman asteroid ini telah berlangsung lebih lama dari yang selama ini telah diyakini oleh peneliti. Seberapa kuat hantaman objek luar angkasa tersebut berbeda-beda, sehingga beberapa mampu menciptakan kawah terbesar di Bulan.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.