NASA Siapkan Roket Raksasa Yang Super Cepat
Ilustrasi |
Astronesia-National Aeronautics and Space Administration (NASA) memiliki roket
besar terbaru yang kini tengah dikembangkan. Roket tersebut dirancang
untuk mengangkut astronot menuju orbit luar Bumi di luar angkasa.
Dilansir Wired, Kamis (6/12/2012), roket Space Launch System (SLS) ini akan menempuh perjalanan ke luar angkasa. Namun, sebelum perangkat tersebut diluncurkan, roket buatan badan antariksa Amerika Serikat itu harus menyelesaikan tahap uji melalui terowongan angin.
Misi pertama roket canggih ini kabarnya mulai beroperasi pada 2017. Kini, insinyur NASA tengah sibuk menggarap desain tahap akhir pada kendaraan peluncur tersebut.
NASA akan melakukan tahap uji model roket dengan panjang 10 kaki itu di terowongan transonic di Langley, Virginia. "Tes ini meliputi model kendaraan besar terintegrasi untuk diuji di terowongan angin," ujar John Blevins, SLS Lead Engineer for Aerodynamics and Acoustics.
John mengatakan, roket ini akan mensimulasikan lingkungan penerbangan transonic bahwa roket SLS akan menavigasi selama penerbangan. Model ini akan dapat melesat hingga kecepatan Mach 1.2 (supersonik).
Ada transducers tekanan 360 yang tersebar di seluruh permukaan model. Menurut NASA, data diperoleh pada tingkat 13 ribu pemindaian per detik.
Informasi yang didapat dari tes terowongan angin akan memberikan wawasan tentang kekuatan struktural SLS. Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana roket dapat bertahan selama peluncuran dan akselerasi dari subsonik menuju penerbangan supersonik.
Misi pertama roket ini akan meluncurkan pesawat luar angkasa Orion ke orbit bulan sebagai pemeriksaan awal dari sistem. Armada luar angkasa ini akan diluncurkan tanpa awak, namun NASA berharap bisa mengirimkan astronot ke sekitar bulan pada 2021 serta memperluas generasi baru dari teknologi penerbangan luar angkasa.
Dilansir Wired, Kamis (6/12/2012), roket Space Launch System (SLS) ini akan menempuh perjalanan ke luar angkasa. Namun, sebelum perangkat tersebut diluncurkan, roket buatan badan antariksa Amerika Serikat itu harus menyelesaikan tahap uji melalui terowongan angin.
Misi pertama roket canggih ini kabarnya mulai beroperasi pada 2017. Kini, insinyur NASA tengah sibuk menggarap desain tahap akhir pada kendaraan peluncur tersebut.
NASA akan melakukan tahap uji model roket dengan panjang 10 kaki itu di terowongan transonic di Langley, Virginia. "Tes ini meliputi model kendaraan besar terintegrasi untuk diuji di terowongan angin," ujar John Blevins, SLS Lead Engineer for Aerodynamics and Acoustics.
John mengatakan, roket ini akan mensimulasikan lingkungan penerbangan transonic bahwa roket SLS akan menavigasi selama penerbangan. Model ini akan dapat melesat hingga kecepatan Mach 1.2 (supersonik).
Ada transducers tekanan 360 yang tersebar di seluruh permukaan model. Menurut NASA, data diperoleh pada tingkat 13 ribu pemindaian per detik.
Informasi yang didapat dari tes terowongan angin akan memberikan wawasan tentang kekuatan struktural SLS. Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana roket dapat bertahan selama peluncuran dan akselerasi dari subsonik menuju penerbangan supersonik.
Misi pertama roket ini akan meluncurkan pesawat luar angkasa Orion ke orbit bulan sebagai pemeriksaan awal dari sistem. Armada luar angkasa ini akan diluncurkan tanpa awak, namun NASA berharap bisa mengirimkan astronot ke sekitar bulan pada 2021 serta memperluas generasi baru dari teknologi penerbangan luar angkasa.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.