Kiamat 2012 Suku Maya: Bumi Bertahan 7.000 Tahun
Astronesia-Banyak ramalan dan persiapan dilakukan untuk menyambut 21 Desember 2012. Tanggal ini menjadi keramat, sebab banyak orang salah mengartikan ramalan suku Maya tentang akhir dunia. Padahal, para sesepuh suku Maya sudah membantah tentang akhir zaman itu.
"Hanya ada satu tanggal monumental bagi Suku Maya di 2012," ujar cendekiawan suku Maya, Ricardo Agurcia, "Itu tentang kelahiran kembali dan awal mula sebuah siklus, bukan kematian (kiamat)."
Prediksi Agurcia itu diperkuat dengan temuan arkeolog William Saturno. Saturno mendapat biaya penelitian dari National Geographic untuk mengamati lukisan dinding di kompleks suku Maya di Guatemala pada 2011 lalu. "Suku Maya kuno memprediksi bahwa bumi akan terus berjalan hingga 7.000 tahun dari sekarang," ujar dia.
Menurut Saturno, orang-orang zaman sekarang banyak yang mencari tahu kapan dunia akan berakhir. Sementara suku Maya justru mencari jaminan bagaimana segalanya tidak akan berubah. "Ini sebuah pola pikir yang sangat berbeda," ujar dia.
Dalam perjalanannya ke Guatemala, Saturno menemukan sebuah ruangan tempat para astronom Maya menuliskan hasil pemikirannya. Pada dinding ruangan itu ada sebuah tabel kalender matahari dan sebuah cincin yang berisi aneka angka. Cincin ini dikenal sebagai kitab suku Maya untuk menghitung mundur siklus perputaran planet.
Suku Maya memperkirakan bumi bertahan hingga 7.000 tahun. "Ramalan itu dibuat sekitar tahun 813 dan 814 setelah Masehi," ujar Saturno dalam liputan yang dimuat majalah National Geographic edisi Juni 2012.
"Hanya ada satu tanggal monumental bagi Suku Maya di 2012," ujar cendekiawan suku Maya, Ricardo Agurcia, "Itu tentang kelahiran kembali dan awal mula sebuah siklus, bukan kematian (kiamat)."
Prediksi Agurcia itu diperkuat dengan temuan arkeolog William Saturno. Saturno mendapat biaya penelitian dari National Geographic untuk mengamati lukisan dinding di kompleks suku Maya di Guatemala pada 2011 lalu. "Suku Maya kuno memprediksi bahwa bumi akan terus berjalan hingga 7.000 tahun dari sekarang," ujar dia.
Menurut Saturno, orang-orang zaman sekarang banyak yang mencari tahu kapan dunia akan berakhir. Sementara suku Maya justru mencari jaminan bagaimana segalanya tidak akan berubah. "Ini sebuah pola pikir yang sangat berbeda," ujar dia.
Dalam perjalanannya ke Guatemala, Saturno menemukan sebuah ruangan tempat para astronom Maya menuliskan hasil pemikirannya. Pada dinding ruangan itu ada sebuah tabel kalender matahari dan sebuah cincin yang berisi aneka angka. Cincin ini dikenal sebagai kitab suku Maya untuk menghitung mundur siklus perputaran planet.
Suku Maya memperkirakan bumi bertahan hingga 7.000 tahun. "Ramalan itu dibuat sekitar tahun 813 dan 814 setelah Masehi," ujar Saturno dalam liputan yang dimuat majalah National Geographic edisi Juni 2012.
Sumber: Tempo.co
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.