Teleskop Luar Angkasa Ini Akan Dipensiunkan
Teleskop COnvection ROtation (CoRoT) |
Astronesia-Ilmuwan mengatakan, teleskop luar angkasa yang biasa digunakan untuk
berburu planet baru telah berhenti memproduksi data atau informasi sejak
November tahun lalu. Sehingga, teleskop bernama COnvection ROtation
(CoRoT) asal Prancis ini akan segera dipensiunkan.
Dilansir Astronomynow, Selasa (8/1/2013), instrumen pengetahuan misi CoRoT, menampilkan teleskop berukuran 10,6 inci dan kamera dengan kemampuan pandang yang luas. Hanya saja, teleskop tersebut telah berhenti memproduksi data sejak 2 November 2012.
Ilmuwan telah menganalisis masalah terkait gangguan radiasi dalam komunikasi antara instrumen dan komputer utama pesawat luar angkasa. Menurut Annie Baglin, peneliti utama CoRoT dari Paris Observatory mengatakan, upaya untuk menghidupkan kembali instrumen tersebut telah gagal.
Baglin mengungkapkan, tampaknya masalah atau kerusakan berasal dari instrumen teleskop tersebut. Ia mengatakan, teleskop CoRoT ini telah mengorbit dengan normal di lebih dari 550 mil di atas Bumi.
Projek CoRoT ini diprakarsai oleh CNES, yang merupakan badan antariksa asal Prancis. Instrumen CoRoT dirancang dengan rantai data primer dan berkelanjutan.
CNES telah mencoba memperbaiki instrumen teleskop di Desember, setelah melakukan penghidupan kembali pada satelit secara menyeluruh. Namun, menurut Malcolm Fridlund, Project Scientist CoRoT di European Space Agency mengatakan, solusi tersebut tidak bekerja.
"Ini sangat tidak mungkin bahwa kita akan menyembuhkan operasi (teleskop tersebut)," kata Fridlund. Ia mengungkapkan, CoRoT telah menjadi sukses besar bagi badan antariksa Prancis. Namun, instrumen tersebut pada akhirnya harus dipensiunkan.
Dilansir Astronomynow, Selasa (8/1/2013), instrumen pengetahuan misi CoRoT, menampilkan teleskop berukuran 10,6 inci dan kamera dengan kemampuan pandang yang luas. Hanya saja, teleskop tersebut telah berhenti memproduksi data sejak 2 November 2012.
Ilmuwan telah menganalisis masalah terkait gangguan radiasi dalam komunikasi antara instrumen dan komputer utama pesawat luar angkasa. Menurut Annie Baglin, peneliti utama CoRoT dari Paris Observatory mengatakan, upaya untuk menghidupkan kembali instrumen tersebut telah gagal.
Baglin mengungkapkan, tampaknya masalah atau kerusakan berasal dari instrumen teleskop tersebut. Ia mengatakan, teleskop CoRoT ini telah mengorbit dengan normal di lebih dari 550 mil di atas Bumi.
Projek CoRoT ini diprakarsai oleh CNES, yang merupakan badan antariksa asal Prancis. Instrumen CoRoT dirancang dengan rantai data primer dan berkelanjutan.
CNES telah mencoba memperbaiki instrumen teleskop di Desember, setelah melakukan penghidupan kembali pada satelit secara menyeluruh. Namun, menurut Malcolm Fridlund, Project Scientist CoRoT di European Space Agency mengatakan, solusi tersebut tidak bekerja.
"Ini sangat tidak mungkin bahwa kita akan menyembuhkan operasi (teleskop tersebut)," kata Fridlund. Ia mengungkapkan, CoRoT telah menjadi sukses besar bagi badan antariksa Prancis. Namun, instrumen tersebut pada akhirnya harus dipensiunkan.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.