Astronom Mulai Meneliti Jejak "Ekor" Asteroid
Ilustrasi |
Astronesia-Astronom yang menerbitkan temuannya di The Astrophysical Journal Letters
mengungkap bagaimana asteroid dapat memiliki "ekor". Sejumlah asteroid
diketahui memiliki ekor yang mirip dengan komet.
Dilansir Redorbit, Jumat (22/2/2013), hanya 10 asteroid yang telah ditemukan memiliki ekor, persis dengan komet. Salah satu dari objek ini, P/2012 F5 ditemukan pada Maret 2012 dari Mount Lemmon Observatory di Arizona.
Asteroid ini dikenal dengan nama MBCs. Pakar astrofisika Spanyol dari Gran Telescopio Canarias menelusuri dan menemukan bagaimana ekor asteroid ini bisa muncul menggunakan kalkulasi matematika.
"Model kami menunjukkan bahwa ekor asteroid ini disebabkan oleh peristiwa impulsif (tiba-tiba) yang berlangsung dalam beberapa jam," ungkap Fernando Moreno, peneliti dari Astrophysics Institute of Andalusia (CSIC).
Fernando meneliti ekor salah satu asteroid yang ditemukan pada Juli 2011. Teleskop menemukan struktur debu halus dan memanjang, bersamaan dengan munculnya ekor asteroid tersebut.
Para peneliti bekerja pada proyek dengan dua teori terkait asal usul ekor asteroid P/2012 F5. "Ini bisa saja muncul dari tabrakan dengan asteroid lain atau lebih tepatnya karena perpecahan rotasi," terangnya.
Mekanisme berikutnya, menurut para peneliti, ekor asteroid ini muncul karena material asteroid secara bertahap terpecah secara parsial. Moreno mengatakan, dirinya telah memverifikasi ketergantngan dari kecepatan ejeksi partikel.
Asteroid ini dikenal aktif dan memancarkan debu. Namun, belum ditemukan bahwa asteroid dapat menghasilkan gas. Sejak observasi di 1996, peneliti telah menemukan 10 asteroid yang memiliki jejak atau ekor.
Dilansir Redorbit, Jumat (22/2/2013), hanya 10 asteroid yang telah ditemukan memiliki ekor, persis dengan komet. Salah satu dari objek ini, P/2012 F5 ditemukan pada Maret 2012 dari Mount Lemmon Observatory di Arizona.
Asteroid ini dikenal dengan nama MBCs. Pakar astrofisika Spanyol dari Gran Telescopio Canarias menelusuri dan menemukan bagaimana ekor asteroid ini bisa muncul menggunakan kalkulasi matematika.
"Model kami menunjukkan bahwa ekor asteroid ini disebabkan oleh peristiwa impulsif (tiba-tiba) yang berlangsung dalam beberapa jam," ungkap Fernando Moreno, peneliti dari Astrophysics Institute of Andalusia (CSIC).
Fernando meneliti ekor salah satu asteroid yang ditemukan pada Juli 2011. Teleskop menemukan struktur debu halus dan memanjang, bersamaan dengan munculnya ekor asteroid tersebut.
Para peneliti bekerja pada proyek dengan dua teori terkait asal usul ekor asteroid P/2012 F5. "Ini bisa saja muncul dari tabrakan dengan asteroid lain atau lebih tepatnya karena perpecahan rotasi," terangnya.
Mekanisme berikutnya, menurut para peneliti, ekor asteroid ini muncul karena material asteroid secara bertahap terpecah secara parsial. Moreno mengatakan, dirinya telah memverifikasi ketergantngan dari kecepatan ejeksi partikel.
Asteroid ini dikenal aktif dan memancarkan debu. Namun, belum ditemukan bahwa asteroid dapat menghasilkan gas. Sejak observasi di 1996, peneliti telah menemukan 10 asteroid yang memiliki jejak atau ekor.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.