Meteor yang Jatuh di Rusia Lebih Besar dari Dugaan Sebelumnya
Lokasi jatuhnya meteor di Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2) lalu. |
Astronesia-Meteor yang mengacaukan kota Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2),
ternyata lebih besar dan kuat dibanding perkiraan sebelumnya. Meteor ini
melukai 1.000 orang, memecahkan kaca di penjuru region itu, dan
menimbulkan dentuman besar.
Awalnya peneliti NASA memperkirakan meteor ini memiliki lebar 15
meter dan memercikkan ledakan setara dengan 470 kiloton peledak. Namun,
perkiraan ini direvisi menjadi 17 meter dengan kekuatan daya ledak
sekitar 500 kiloton.
Secara substansi, meteor ini juga lebih besar dari prediksi awal.
Tadinya, massa dari meteor ini diperkirakan hanya sekitar 7.000 ton.
Namun, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena,
California, AS, menyatakan bahwa meteor tersebut berbobot 10.000 ton
dengan kecepatan 64.373 kilometer per jam ketika meledak.
Peta lokasi jatuhnya meteor di Chelyabinsk, Rusia, Jumat (15/2). NASA menyatakan meteor ini tidak ada hubungannya dengan asteroid 2012 DA14 yang mendekati Bumi beberapa jam sesudahnya. |
"Perhitungan baru ini dihasilkan dari data yang dikumpulkan dari
tambahan lima stasiun infrasuara yang berlokasi di seluruh dunia," ujar
pernyataan JPL yang dilansir Minggu (17/2).
"Rekaman pertama kejadian ini di Alaska, sekitar 6.500 kilometer dari Chelyabinsk."
Stasiun infrasuara mendeteksi gelombang suara berfrekuensi rendah yang biasanya mengiringi meteor yang meledak.
Misteri pecahnya kaca
Meteor yang jatuh di kota Chelyabinsk menyisakan pertanyaan, mengapa menyebabkan kaca di sekitar wilayah itu pecah? Menurut peneliti, itu terjadi sebagai akibat ledakan dari meteor yang terpecah menjadi lebih kecil dan gelombang tekanan ketika meteor melambat.
Gelombang suara berfrekuensi rendah (infrasuara) terdeteksi oleh
sensor ledakan nuklir yang ada ketika era perang dingin. Gelombang ini
bisa memantul di dinding bangunan dan beresonansi dengan kaca.
Ini menjadi jawaban mengapa banyak piring dan gelas pecah di dalam
dapur yang tidak rusak sama sekali. "Gelombang kejut itu seperti bola.
Lemparkan bola ke dalam satu ruangan dan ia akan memantul dari satu
dinding ke dinding lainnya," kata Aleksandr Y.Dudorov, Direkur
Departemen Fisika Tori di Chelyabinsk State University.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
2 komentar
Tambah komentarmasya allah udah jaman makin tua ya
Iya gan. . . . itu bru meteor yang jatuh,, gmn klo asteroid ya.
hehehehe. . . . . .
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.