Penyebab Ledakan Meteor Rusia Ternyata Asteroid "Anonim"
Astronesia-Ledakan meteor Rusia pada Jumat (15/2/2013) diketahui berasal dari
sebuah asteroid yang memasuki atmosfer Bumi dan kemudian meledak.
Sebanyak 1.200 orang luka-luka akibat ledakan itu.
Dinyatakan, asteroid penyebab ledakan meteor berbeda bukanlah 2012 DA14 yang diprediksi melintas dekat Bumi, Sabtu (16/2/2012). Lalu, asteroid apa penyebabnya? Mengapa namanya tak disebut?
Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/2/2013), mengatakan bahwa asteroid yang memicu ledakan meteor di Rusia memang tak memiliki nama alias anonim. Asteroid itu belum sempat terdeteksi sebelum mengakibatkan bencana.
Menurut Ma'rufin, tidak semua asteroid harus diberi nama. Saat ini, pemberian nama difokuskan pada benda langit yang terdeteksi sebelum terjadi suatu peristiwa, ledakan, atau jatuhan.
"Sampai hari ini, dari sekian banyak peristiwa ledakan meteor yang pernah terjadi di dunia, hanya peristiwa ledakan meteor di Sudan tahun 2008 yang meteornya memiliki nama. Itu pun karena asteroid tersebut berhasil terdeteksi secara tidak sengaja beberapa jam sebelum jatuh ke Bumi," katanya.
Ledakan meteor di Sudan pada tahun 2008 dipicu oleh asteroid berukuran 6 meter. Asteroidnya diberi nama 2008 TC3.
Asteroid-asteroid yang menyebabkan bencana, tetapi belum terdeteksi, pada akhirnya cuma akan disebut dengan merujuk lokasi terjadinya bencana. Misalnya, asteroid yang memicu ledakan meteor di Bone tahun 2009 hanya akan disebut asteroid Bone.
Adapun asteroid penyebab ledakan meteor di Rusia saat ini diusulkan agar disebut sebagai asteroid Chelyabinsk, sesuai kota yang dirugikan akibat ledakan meteor.
Dinyatakan, asteroid penyebab ledakan meteor berbeda bukanlah 2012 DA14 yang diprediksi melintas dekat Bumi, Sabtu (16/2/2012). Lalu, asteroid apa penyebabnya? Mengapa namanya tak disebut?
Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/2/2013), mengatakan bahwa asteroid yang memicu ledakan meteor di Rusia memang tak memiliki nama alias anonim. Asteroid itu belum sempat terdeteksi sebelum mengakibatkan bencana.
Menurut Ma'rufin, tidak semua asteroid harus diberi nama. Saat ini, pemberian nama difokuskan pada benda langit yang terdeteksi sebelum terjadi suatu peristiwa, ledakan, atau jatuhan.
"Sampai hari ini, dari sekian banyak peristiwa ledakan meteor yang pernah terjadi di dunia, hanya peristiwa ledakan meteor di Sudan tahun 2008 yang meteornya memiliki nama. Itu pun karena asteroid tersebut berhasil terdeteksi secara tidak sengaja beberapa jam sebelum jatuh ke Bumi," katanya.
Ledakan meteor di Sudan pada tahun 2008 dipicu oleh asteroid berukuran 6 meter. Asteroidnya diberi nama 2008 TC3.
Asteroid-asteroid yang menyebabkan bencana, tetapi belum terdeteksi, pada akhirnya cuma akan disebut dengan merujuk lokasi terjadinya bencana. Misalnya, asteroid yang memicu ledakan meteor di Bone tahun 2009 hanya akan disebut asteroid Bone.
Adapun asteroid penyebab ledakan meteor di Rusia saat ini diusulkan agar disebut sebagai asteroid Chelyabinsk, sesuai kota yang dirugikan akibat ledakan meteor.
Sumber: Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.