NASA Mengidentifikasi Tiga Target Asteroid Untuk Ditangkap
 |
| Ilustrasi misi penangkapan asteroid |
Astronesia-Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, berencana untuk menangkap asteroid untuk diteliti. NASA telah mengidentifikasi tiga kandidat asteroid untuk ditangkap.
Dilansir Phys, Kamis (12/9/2013), asteroid yang akan diciduk ini kabarnya memiliki ukuran diameter sekira 7 sampai 10 meter. Para ilmuwan telah menggelar sebuah konferensi untuk membahas penelitian asteroid tersebut di San Diego, California.
"Kami memiliki dua sampai tiga yang akan kita karakterisasikan pada tahun berikutnya dan jika semuanya berjalan dengan baik, mereka akan menjadi kandidat yang valid, yang bisa menjadi target bersertifikat," kata Paul Chodas, ilmuwan senior di Object Program Office Near-Earth NASA.
NASA rencananya mengirim pesawat ruang angkasa robot untuk menangkap asteroid dan menariknya ke orbit sekitar Bulan. Setelah asteroid itu ditempatkan di orbit sekitar Bulan, maka astronot bisa mengunjungi batu luar angkasa dan mengambil sampelnya untuk dibawa ke Bumi.
Pesawat luar angkasa yang digunakan untuk mendukung perjalanan misi menangkap asteroid ini ialah Orion. Armada luar angkasa ini sedang dibangun dan belum digunakan. NASA juga akan mengandalkan peluncur roket luar angkasa baru.
Program ini bertujuan untuk merintis jalan baru dengan meningkatkan kemampuan NASA di luar orbit rendah Bumi , di mana Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengelilingi dunia. NASA menjalani peran sebagai 'pelindung Bumi', di mana proyek ini diharapkan bisa memberikan banyak informasi tentang asteroid berbahaya yang mengancam Bumi.
Presiden AS, Barack Obama mendukung dengan menganggarkan biaya USD100 juta untuk proyek asteroid ini. Namun, total biaya yang harus dikeluarkan untuk misi luar angkasa yang diluncurkan pada 2017 atau akhir 2019 ini kabarnya bisa mencapai USD2 miliar.
Sumber : Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.