Mengenal Bintang Proxima Centauri
Citra Proxima Centauri oleh teleskop Hubble |
AstroNesia ~ Proxima Centauri adalah bintang katai merah yang terletak sejauh 4,2 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini terletak di rasi bintang Centaurus. Proxima Centauri ditemukan pada tahun 1915 oleh Robert Innes, Direktur Observatorium Union di Afrika Selatan. Bintang ini adalah bintang terdekat dari Matahari.Proxima Centauri sebenarnya adalah bagian dari sistem bintang tiga - dua sahabat nya, Alpha Centauri A dan B, terletak diluar frame gambar.
Pada gambar diatas,bintang ini terlihat sangat terang dalam pandangan Hubble.Tapi sebenarnya,walaupun bintang ini bintang terdekat dengan Matahari,bintang ini tidak bisa terlihat oleh mata te*****ng dari Bumi.Itu disebabkan oleh luminositasnya sangat rendah, dan bintang ini sangat kecil dibandingkan dengan bintang lainnya, hanya berukuran sekitar seperdelapan dari massa Matahari.
Posisi Proxima Centauri ditunjukkan oleh tanda panah merah |
Perbandingan ukuran antara Matahari, α Centauri A, α Centauri B, dan Proxima Centauri (Proxima Centauri yang kecil berwarna merah) |
Karena jaraknya telah diketahui, diameter sebenarnya dapat diperkirakan, yaitu sekitar 1/7 Matahari, atau 1,5 kali Jupiter.Massa bintang ini diperkirakan sekitar 12,3% dari massa matahari, atau 129 kali massa Yupiter.
Zona Layak Huni Proxima Centauri
Film dokumenter Alien Worlds mencetuskan hipotesis bahwa planet yang dapat menunjang kehidupan mungkin mengorbit Proxima Centauri atau bintang katai merah lainnya. Untuk berada di zona layak huni Proxima Centauri, suatu planet harus terletak sejauh 0.023–0.054 SA dari bintang tersebut, dan memiliki periode orbital selama 3,6–14 hari.Planet yang mengorbit pada zona tersebut akan terkunci secara pasang surut, sehingga di langit planet tersebut Proxima Centauri tidak banyak mengalami pergerakan. Maka siang akan terus berjalan di salah satu sisi permukaan, dan sebaliknya malam tak akan usai di sisi permukaan yang lain. Akan tetapi, keberadaan atmosfer dapat menyalurkan energi dari permukaan yang disinari oleh bintang ke permukaan planet yang lain.
Semburan pada Proxima Centauri dapat mengikis atmosfer planet di zona layak huni-nya, namun ilmuwan pada film dokumenter tersebut meyakini bahwa rintangan ini dapat diatasi. Gibor Basri dari Universitas California, Berkeley, menyebut bahwa "tidak ada yang [telah] menemukan hambatan terhadap kelayakan huni." Contohnya, dikhawatirkan bahwa arus zarah muatan dari semburan bintang dapat mengosongkan atmosfer planet disekitarnya. Akan tetapi, jika planet tersebut memiliki medan magnet yang kuat, medan tersebut akan menangkis partikel dari atmosfer.
Ilmuwan lain, terutama pendukung hipotesis Bumi Langka,tidak menyetujui bahwa bintang katai merah dapat mendukung kehidupan. Rotasi yang terkunci secara pasang surut dapat mengakibatkan melemahnya momen magnetik planet, sehingga lontaran massa korona dari Proxima Centauri akan mengikis atmosfer planet.
Perjalanan Antar Bintang
Proxima Centauri telah diusulkan sebagai tujuan pertama dalam penjelajahan antarbintang.Meskipun pesawat angkasa Voyager diperkirakan akan menjadi pesawat angkasa pertama yang memasuki ruang antar bintang, pesawat-pesawat Voyager bergerak dengan kecepatan lambat, yaitu sekitar 17 km/s. Dengan kecepatan itu, Voyager memerlukan waktu 10.000 tahun untuk menempuh satu tahun cahaya.
Baca juga : 5 Bintang Paling Dekat Dari Bumi
Jika tenaga penggerak non-nuklir saat ini digunakan, perjalanan pesawat angkasa ke planet yang mengorbit Proxima Centauri membutuhkan waktu ribuan tahun.Teknologi yang memanfaatkan ledakan nuklir sebagai dorongan memungkinkan perjalanan antarbintang dalam waktu satu abad. Teknologi semacam ini telah memberi ilham bagi beberapa penelitian seperti Proyek Orion, Proyek Daedalus, dan Proyek Longshot.
Dari Proxima Centauri, Matahari akan terlihat sebagai bintang bermagnitudo 0,4 yang terang di rasi bintang Cassiopeia.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
2 komentar
Tambah komentarapa bedanya sama kejora :d .
hehehe,klo bintang kejora itu planet Venus Miz :)
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.