Pengamatan Baru Ungkapkan Kapan Bintang Berakhir Dan Katai Coklat Lahir
Perbandingan ukuran Matahari,Bintang bermassa rendah,Katai coklat,Jupiter dan Bumi |
AstroNesia ~ Astronom dari Georgia State University mengumumkan pada tanggal 9 Desember 2013 bahwa mereka sekarang memiliki bukti pengamatan untuk prediksi teoritis antara bintang-bintang yang bermassa sangat rendah dan katai coklat. Mereka mengatakan,mereka dapat menunjukkan suhu yang tepat, radius dan luminositas dari bintang bermassa rendah.Menurut astronom tersebut, untuk menjadi bintang, sebuah objek harus memiliki suhu minimal 2.100 K, memiliki radius tidak lebih kecil dari 8,7% dari matahari kita, dan luminositas atau kecerahan hakiki 1/8000 dari matahari.
Astronom Georgia State juga mengidentifikasi bintang tertentu sebagai wakil dari bintang terkecil adalah bintang 2MASS J0513-1403 yang dipilih.
Baca juga :
- Katai Coklat Mengaburkan Garis Antara Bintang Dan Planet
- Populasi Katai Coklat Paling Kuno Di Bima Sakti Terungkap
Dr Sergio Dieterich, penulis utama makalah ilmiah tersebut, menjelaskannya sebagai berikut :
"Agar dapat membedakan bintang dengan katai coklat. kami mengukur cahaya dari setiap objek yang diperkirakan terletak dekat dengan bintang / batas katai coklat. Kami juga hati-hati mengukur jarak ke setiap objek tersebut.
Kaitan antara ukuran dan suhu pada titik di mana bintang-bintang berakhir dan katai coklat dimulai |
Kita kemudian bisa menghitung temperatur dan jari-jari mereka menggunakan hukum-hukum fisika dasar, dan menemukan lokasi objek terkecil yang kami amati. Kita melihat radius yang menurun dengan penurunan suhu, seperti yang perkirakan pada bintang, sampai kita mencapai suhu sekitar 2.100 K. Di sana kita melihat celah tanpa obyek, dan kemudian jari-jari mulai meningkat dengan menurunnya suhu, seperti yang kita perkirakan pada katai coklat ."
Astronom ini adalah anggota dari kelompok RECON di Georgia State. RECON singkatan dari Research Consortium on Nearby Stars (Konsorsium Penelitian Bintang Terdekat). Data untuk penelitian mereka berasal dari teleskop 4,1 meter SOAR (Southern Astrophysical Research) den teleskop 0,9 meter SMARTS (Small and Moderate Aperture Research Telescope System) di Cerro Tololo Inter-Amerika Observatory (CTIO) di Chili.
Apa yang membuat sebuah objek menjadi Bintang? (ingat,jawabannya bukan jadi finalis AFI atau Indonesia Idol ya,hehehe).Mereka menjadi bintang karena bersinar melalui reaksi fusi termonuklir di intinya. Meski terbuat dari material yang sama seperti bintang, sebuah objek tanpa massa yang cukup tidak bisa mendapatkan cukup panas di intinya untuk memicu reaksi fusi.Kadang-kadang objek ini kita sebut planet gas seperti Jupiter,tapi jika objek lebih besar 10 kali dari Jupiter ,kita akan menyebutnya sebuah katai coklat.
Temuan ini juga mungkin memiliki implikasi dalam pencarian kehidupan di alam semesta. Artinya, katai coklat yang dingin, mungkin terlalu dingin untuk mendukung planet layak huni, sedangkan bintang yang bermassa sangat rendah memberikan kehangatan konstan dan memiliki radiasi ultraviolet yang sedikit selama milyaran tahun, dan dengan demikian bisa mendukung kehidupan.
Jadi mengetahui bagaimana membedakan bintang bermassa rendah dengan katai coklat yang bermassa tinggi dapat menjadi keuntungan untuk mereka yang mencari dunia layak huni, kata astronom ini.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.