Unsur Yang Penting Bagi Pembentukan Kehidupan Ditemukan Di Sisa Supernova

http://astronesia.blogspot.com/
Sisa Supernova Cassiopeia A

AstroNesia ~ Para ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil menemukan Fosfor (salah satu unsur penting bagi kehidupan) di sisa ledakan bintang atau Supernova.

Temuan ini adalah salah satu dari dua penemuan elemen penting di ruang angkasa yang dapat memberikan petunjuk bagi ilmuwan bagaimana kehidupan terjadi di alam semesta, kata para peneliti.Penemuan kedua oleh tim ilmuwan lainnya berhasil menemukan jejak gas argon di nebula yang jauh.

Kehidupan seperti yang kita kenal itu tergantung pada kombinasi dari banyak unsur, terutama karbon, nitrogen, oksigen, sulfur dan fosfor.Meskipun para ilmuwan telah menemukan banyak kelimpahan dari empat elemen dalam ledakan bintang lain, pengamatan baru dari sisa supernova Cassiopeia A mengungkapkan bukti pertama dari fosfor.

"Kelima elemen ini sangat penting untuk kehidupan dan hanya dapat dibuat oleh bintang-bintang besar," kata Dae-Sik Moon, seorang astronom di University of Toronto mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Mereka tersebar di seluruh galaksi kita ketika meledak bintang, dan mereka menjadi bagian dari bintang lain, planet dan akhirnya, manusia," tambah Moon.


Para ilmuwan memperkirakan bahwa sisa supernova Cassiopeia A meledak 300 tahun lalu.Pengamatan baru dari objek ini dibuat oleh spektrograf yang terpasang pada teleskop 5 meter di Palomar Observatory di California Institute of Technology.

Argon Hydride

Dalam studi kedua, para ilmuwan mengungkapkan penemuan pertama molekul gas mulia - gas yang tidak terlalu reaktif - dalam ruang angkasa menggunakan ESA Herschel Space Observatory.

http://astronesia.blogspot.com/
Sebuah gambar komposit dari Nebula Kepiting. Warna biru adalah pengamatan cahaya tampak dari Hubble Space Telescope, menunjukkan emisi gas yang disebabkan oleh energi dari bintang neutron di pusat nebula. Warna merah merupakan pengamatan inframerah dari Herschel Space Observatory, mengungkapkan debu dingin dan gas.


Para astronom yang mengamati Nebula Kepiting dalam cahaya inframerah menemukan "jejak kimia" ion argon hidrida.Nebula Kepiting adalah sisa ledakan Supernova yang pertama kali dijelaskan oleh astronom Cina pada tahun 1054.

Ketika jenis tertentu bintang masif kehabisan bahan bakar, mereka meledak menjadi supernova.Penghancuran bintang itu biasanya meninggalkan sebuah nebula gas yang perlahan-lahan menghilang serta sisa bintang, yang disebut juga bintang neutron.

Dalam Nebula Kepiting, ion mungkin terbentuk karena bintang neutron yang mengirimkan energi argon di nebula. Argon kemudian terhubungn dengan molekul hidrogen untuk membentuk ion argon hidrida, kata para ilmuwan.

Studi ini diterbitkan secara online di Jurnal Science 

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.