Astronom Berhasil Buat Peta Cuaca Pertama Bintang Gagal Yang Ungkapkan Temuan Awan Yang Tidak Merata
AstroNesia ~ Para ilmuwan berhasil ciptakan peta cuaca pertama dari objek paling aneh di antariksa,Brown dwarf (katai coklat),yang mengungkapkan sekilas pola cuaca langka di bintang gagal ini.
Peta tersebut menunjukkan cuaca pada permukaan WISE J104915.57-531906.1B (Luhman 16B),sebuah katai coklat yang paling dekat dengan Bumi,hanya berjarak 6,5 tahun cahaya.Para ilmuwan memetakan fitur terang dan gelap dari permukaan bintang gagal,kata pejabat European Southern Observatory.
Katai coklat disebut juga bintang gagal karena mereka lebih besar dibanding planet gas raksasa seperti Jupiter, namun masih terlalu kecil untuk menghasilkan reaksi fusi nuklir seperti bintang sejati.Para ilmuwan hanya menemukan beberapa ratus objek seperti ini,penemuan pertama objek ini terjadi 20 tahun lalu,kata para pejabat ESO.
"Observasi sebelumnya telah menyimpulkan bahwa katai coklat memiliki bintik-bintik dipermukaan, tetapi sekarang kita dapat mulai langsung memetakan mereka," kata penulis utama studi baru ini, Ian Crossfield dari Max Planck Institute for Astronomy, mengatakan dalam sebuah pernyataan."Apa yang kita lihat mungkin objek ini ditutupi awan seperti awan tambal sulam (tidak merata),seperti yang terlihat di Jupiter".
Crossfield dan timnya menemukan bahwa Luhman 16B mungkin rumah bagi awan gas yang terbuat dari besi dan mineral lainnya dalam atmosfernya yang sebagian besar di huni hidrogen.Katai coklat berputar penuh setiap 4 jam.Cuaca di katai coklat tidak akan menguntungkan bagi manusia.Suhu dapat naik mencapai 2.000 derajat Fahrenheit (1.100 derajat Celsius), kata para pejabat Max Planck.
Ilustrasi ini menunjukkan rotasi penuh WISE J104915.57-531906.1B (Luhman 16B) |
Luhman 16B adalah salah satu dari sepasang katai coklat di konstelasi selatan Vela.Rekannya yang lebih cerah dikenal sebagai Luhman 16A. Dalam studi lain, para ilmuwan mampu membedah apa yang terjadi di lapisan atmosfer yang berbeda pada kedua Luhman 16B dan 16A Luhman.
Kedua katai coklat ini pertama kali ditemukan pada tahun 2013 menggunakan data dari teleskop NASA WISE saat memetakan langit dalam cahaya inframerah.
Baca juga :
- Katai Coklat Mengaburkan Garis Antara Bintang Dan Planet
- Astronom Memperjelas Batas Antara Bintang Gagal Dan Bintang Sesungguhnya
Para ilmuwan menggunakan pencitraan Doppler untuk membuat peta cuaca Luhman 16B, yang agak menyerupai pemandangan cuaca satelit Bumi, kata pejabat Max Planck.
"Di masa depan, kita akan dapat menyaksikan bentuk pola awan, berkembang dan menghilang, mungkin exo-meteorologi akan dapat memprediksi apakah seorang pengunjung di Luhman 16B dapat melihat langit cerah atau berawan," kata Crossfield dalam sebuah pernyataan.
Dengan memeriksa cuaca pada katai coklat, para ilmuwan mungkin dapat lebih memahami bagaimana atmosfer planet raksasa bekerja di luar tata surya kita,kata para peneliti.
"Kami telah mempelajari bahwa pola cuaca di katai coklat cukup rumit," kata Beth Biller, pemimpin studi kedua yang merinci lapisan atmosfer, mengatakan dalam sebuah pernyataan."Struktur awan katai coklat bervariasi" tambahnya.
Hasil pemetaan permukaan Katai Coklat ini diterbitkan dalam Journal Nature sementara hasil lapisan atmosfernya diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters.
Crossfield dan timnya telah mengembangkan versi oragami lipat dari peta Luhman 16B.Anda dapat mendownloadnya disini : http://www.mpia.de/Public/menu_q2e.php?Aktuelles/PR/2014/PR_2014_02/PR_2014_02_en.html
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.