Bintik Matahari Raksasa Dominasi Foto Matahari Yang Diambil Astronom Amatir

http://astronesia.blogspot.com/
Foto bintik Matahari raksasa AR 1944 ini diambil oleh Giuseppe Petricca menggunakan kamera Nikon P90 bridge diatas tripod (ISO 64, f/6.3, 1/1200 "exposure) Welding kaca digunakan untuk memberikan foto warna hijau.

AstroNesia ~ Para astronom amatir berhasil menangkap secara aman pemandangan menakjubkan bintik Matahari raksasa berukuran tujuh kali ukuran Bumi yang saat ini terbentuk di permukaan matahari.  

Pengamat bintang Giuseppe Petricca dari Sulmona, Italia, berhasil mengabadikan gambar spektakuler bintik matahari raksasa yang aktif yang disebut AR1944.Bintik ini mengeluarkan suar surya pertamanya di tahun 2014 pada tanggal 7 Januari dalam bentuk badai Matahari kelas X1,2 yang merupakan kelas terkuat dari jilatan api matahari.

"Bintik matahari ini sangat besar, bahkan terlihat dengan mata tel**jang, dengan menggunakan filter yang tepat," tulis Petricca ,dia juga  menambahkan bahwa beberapa awan tingkat tinggi membantu dalam menyaring cahaya matahari.

http://astronesia.blogspot.com/
Gambar ini menunjukkan matahari dengan bintik matahari raksasa AR 1944 yang terlihat dekat pusat gambar. Giuseppe Petricca mengambil foto ini pada 7 Januari dari Sulmona, Italia menggunakan kamera Nikon P90 bridge

Gambar diatas diambil 7 Januari dari Sulmona, Italia menggunakan kamera Nikon P90 bridge di atas tripod (ISO 64, f/6.3, 1/1200 "exposure). Petricca menggunakan kaca las sederhana pada gambar filter HDR,memberikan gambar tersebut warna hijau.

http://astronesia.blogspot.com/
Astrophotographer Andrew Kwon mengambil citra bintik matahari AR 1944 yang diambil pada 8 Januari 2014, dari observatorium halaman belakang rumahnya di Mississauga, Ontario
 
Pada hari Rabu (8 Januari), astronom amatir Andrew Kwon dari Mississauga, Ontario, mengambil citra AR1944 dari observatorium halaman belakang rumahnya.AR1944 adalah "kelompok bintik matahari terbesar yang saya pernah lihat selama empat tahun saya mengamati matahari," tulis Kwon dalam email.

Peringatan : Jangan pernah melihat langsung ke matahari melalui teropong, teleskop atau dengan mata te**njang. Hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan mata yang parah bahkan kebutaan.Para astronom menggunakan filter khusus untuk mengamati matahari dengan aman dan kacamata pelindung yang diperlukan untuk melihat gerhana matahari.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.