Teleskop Hubble Ungkap Planet "Super Bumi" Yang Di Selimuti Awan
AstroNesia ~ Para ilmuwan telah menemukan bukti awan yang menyelimuti dua jenis planet yang paling umum di galaksi Bima Sakti kita.
Dua tim peneliti menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble untuk mengkarakterisasi atmosfer dua exoplanet. Salah satu planet asing itu dikenal sebagai "Bumi super" lebih besar dari Bumi, sementara yang lain dijuluki sebagai "Neptunus hangat ."Dengan mempelajari dua jenis dunia asing tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk belajar mengklasifikasikan atmosfer di planet mirip Bumi lainnya di masa mendatang.
"Kedua planet itu dapat memberitahu kita sesuatu tentang keanekaragaman jenis planet yang terjadi di luar tata surya kita," kata Heather Knutson dari California Institute of Technology.
Knutson adalah penulis utama dari studi yang menganalisa planet GJ 436b,sebuah planet mirip Neptunus yang mengorbit bintang induknya setiap 2,64 hari. Planet ini diklasifikasikan sebagai "Neptune hangat" karena orbitnya lebih dekat dengan bintang induknya dibanding jarak antara Neptunus dan matahari di tata surya kita.
Lebih Banyak Awan
Saat GJ 436b dan Bumi super GJ 1214b melintas di depan bintang induknya, atmosfernya menciptakan sebuah bola kembung yang mendahului tubuh planet di depannya dan mengikutinya di belakang.Para ilmuwan dapat mempelajari bagaimana perubahan cahaya untuk menentukan komposisi atmosfernya.
Perbandingan ukuran planet GJ 436b dan GJ 1214b dengan Bumi dan Neptunus |
"Sebagai ganti hidrogen,planet ini bisa memiliki jumlah molekul lebih berat yang relatif besar seperti uap air, karbon monoksida, dan karbon dioksida, yang akan mengkompres atmosfer dan membuat sulit bagi kita untuk mendeteksi adanya sinyal kimia."
Super Bumi Yang Berawan
Dalam sebuah studi terpisah, tim peneliti yang berbeda memeriksa GJ 1214b,sebuah planet Super Bumi yang memiliki atmosfer.Terletak sekitar 40 tahun cahaya di konstelasi Ophiuchus, planet berbatu ini mengorbit bintang induknya 70 kali lebih dekat di banding Bumi dan Matahari.Jarak rata-rata antara Bumi dan matahari sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer).
Penelitian sebelumnya dari GJ 1214b mengungkapkan sifat khusus spektrum dan para peneliti menyimpulkan bahwa atmosfernya bisa di dominasi uap air atau hidrogen.
Teleskop Hubble memungkinkan tim kedua, yang dipimpin oleh Laura Kreidberg dan Jacob Bean (dari University of Chicago) untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik kedalam atmosfer planet ini dan menemukan apa yang mereka anggap sebagai bukti definitif awan tinggi yang menyelubungi planet ini.Awan tinggi ini memblokir pemandangan dari lapisan awan rendah atau permukaan.
Hubble mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kimia di awan, tetapi instrumen presisi tinggi yang dipasang pada Hubble memungkinkan para peneliti untuk menyingkirkan uap air, metana, nitrogen, karbon monoksida atau karbon dioksida di awan.
Model kedua planet ini memprediksi bahwa awan tersebut terbuat dari kalium klorida atau seng sulfida, yang keduanya bisa bertahan dengan temperatur yang sangat tinggi yang diperkirakan dapat ditemukan di atmosfer planet ini.
Untuk memperoleh temuan ini, kedua tim ilmuwan memaksimalkan kemampuan Hubble.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) direncanakan akan mengorbitkan James Webb Space Telescope di luar angkasa. Tujuannya untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut dari kandungan kimia di atmosfer eksoplanet.
"Kemampuan baru dari teleskop itu dimungkin dapat mengetahui kandungan awan di planet GJ 1214b. Ini akan membuka pintu baru untuk mempelajari dan menemukan planet-planet yang mirip dengan Bumi," kata Laura Keidberg, dari University of Chicago, AS.
Studi dari dua Exoplanet ini diterbitkan secara terpisah pada tanggal 2 Januari 2014 di Jurnal Nature.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.