NASA : Ketegangan AS-Rusia Tak Pengaruhi Kru ISS

http://astronesia.blogspot.com/
Astronot Tracy Caldwell Dyson saat nyantai di ISS

AstroNesia ~ Pengerahan pasukan Rusia ke perbatasan dengan Ukraina memicu protes sejumlah negara, khususnya Amerika Serikat. Pemerintahan Barack Obama menghentikan semua perjanjian militer dengan Rusia. AS bahkan mempertimbangkan langkah-langkah 'pengisolasian Rusia' secara ekonomi dan diplomatik.  Untungnya, ketegangan antara AS dan Rusia tak sampai menjalar ke luar angkasa.

Direktur Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Charlie Bolden mengatakan para penduduk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang berasal dari beragam bangsa, tetap rukun. 

Astronot NASA Mike Hopkins, serta dua kosmonot Rusia Oleg Kotov dan Sergey Ryazanskiy bahkan akan menempuh perjalanan bersama kembali ke Bumi, menumpang pesawa luar angkasa Soyuz pada Senin 10 Maret 2014. 

Para pejabat NASA yakin, pendaratan Soyuz tak akan terpengaruh dengan ketegangan politik internasional. Apalagi, para kru di ISS  telah melewati situasi politik seperti ini sebelumnya.  "Menurut saya, orang-orang tak menyadari fakta bahwa kami telah menduduki ISS selama 13 tahun berturut-turut tanpa gangguan dan melewati banyak krisis internasional," kata Bolden.

"Tak heran sejumlah orang menggelontorkan ide untuk menganugerahi ISS dengan Penghargaan Nobel. Ini bukan soal sepele, ISS terus ada dan berfungsi dengan orang-orang yang berasal dari beragam budaya dan kepercayaan, namun tetap berfokus pada misi di ISS." 

Tak lama setelah Hopkins, Kotov, dan Ryazanskiy mendarat di Kazakhstan pada 10 maret, 3 kru baru akan diluncurkan ke angkasa luar, yakni astronot NASA, Steve Swanson serta 2 kosmonot Rusia, Alexander Skvortsov, dan Oleg Artemyev -- yang akan mengorbit pada 25 Maret 2014.  Saat ini, pesawat antariksa Soyuz menjadi satu-satunya kendaraan yang mengangkut astronot NASA bolak balik ke ISS.

NASA telah menghentikan penerbangan ke orbit rendah Bumi untuk mendorong peran perusahaan swasta dalam industri antariksa. AS telah mematok target lebih jauh lagi dalam penerbangan angkasa luar: asteroid dan Mars. 

"Saat ini, segalanya masih normal dalam hal hubungan kami dengan pihak Rusia," kata Bolden. "Aku bukan sejarawan...namun, selama penjelajahan manusia di luar angkasa, terutama 15 tahun terakhir Stasiun Luar Angkasa Internasional mengorbit, penting untuk memahami bahwa pencapaian itu diawali dengan kemitraan antara Amerika Serikat dan Rusia, kemitraan di luar angkasa tetap utuh dan normal." 

Bos NASA menambahkan, pihaknya terus memantau situasi kontemporer. "Kru kami terus berlatih di Star City," kata dia. Star City adalah sebutan bagi sebuah area di  Moscow Oblast, Russia, di mana sejak 1960-an menjadi lokasi bagi Yuri Gagarin Cosmonaut Training Center (GCTC). 

ISS baru-baru ini mendapat 'nyawa tambahan', yang membuatnya terus hidup dan berfungsi setidaknya hingga 2024. Stasiun bernilai US$100 miliar tersebut masih jadi  struktur buatan manusia terbesar di luar angkasa.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.