Ilmuwan Temukan Vitamin B3 Di Meteorit

http://astronesia.blogspot.com/
Bahan sisa yang mengandung vitamin B3 (dan senyawa terkait) dapat membantu menjelaskan unsur kimia penyusun meteorit.

AstroNesia ~ Ketika mendengar kata meteorit, apa yang ada di pikiran Anda? Bisa ditebak, jawaban yang pertama muncul adalah meteor, komet, dan luar angkasa. Bukan tak mungkin pula Anda memikirkan alien atau film Armageddon ketika mendengar kata meteorit.  Akan tetapi, peneliti ini menemukan sesuatu hal yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan meteor dan luar angkasa pada meteorit yang ditelitinya. Bukan bangkai alien, namun yang ditemukannya malah vitamin B3! 

"Kami menemukan vitamin B3 dan Pyridine carbolic acids pada meteorit yang berasal dari asteroit. Percobaan yang kami lakukan pun mendukung teori bahwa vitamin B3 dan Pyridine carbolic acids dapat ditemukan pada butiran es (di meteorit)," papar peneliti Karen Smith dari Pennsylvania State University seperti dikutip dari situs resmi NASA, Kamis (24/4/2014). 

Smith melakukan penelitian yang didanai oleh NASA tersebut melaui 8 sampel meteorit kaya karbon yang dikenal dengan sebutan "CM-2 type Carbonaceous Chondrites".

Hasil penelitian menemukan bahwa pada ke delapan meteorit tersebut kadar vitamin B3 yang ditemukan sangat bervariasi, mulai 30 hingga 600 parts per billion. Smith mengatakan bahwa perbedaan tersebut muncul akibat meteorit yang sudah terkena kontak dengan air ketika jatuh ke bumi. 

"Banyak sampel yang rusak karena tersentuh oleh air ketika jatuh ke bumi karena molekul-molekul yang ada di permukaan meteorit tergerus," sambung Smith lagi. 

Penemuan vitamin B3 ini makin menguatkan teori yang mengatakan bahwa asal mula kehidupan makhluk bumi berasal dari luar angkasa. Teori lain yang muncul adalah adanya bentuk kehidupan lain, entah berupa amoeba atau mikroba, di luar angkasa. Akan tetapi anggapan tersebut dibantah oleh Smith.

Menurutnya ada dua alasan kuat mengapa penemuan vitamin B3 pada meteorit ini tidak bisa dikaitkan dengan alien.  "Pertama adalah ditemukannya molekul lain di samping vitamin B3. Perlu diketahui bahwa molekul ini tidak berhubungan dengan makhluk hidup, karena makhluk hidup hanya membentuk molekul yang dibutuhkannya.

"Kedua adalah penemuan kadar vitamin B3 pada meteorit yang sangat beragam akibat sentuhan asteroid dengan air. Jika vitamin B3 ini benar-benar berasal dari makhluk hidup, tentunya tidak akan pengaruhnya jika meteorit terpapar air," ungkap Smith. 

Smith mengatakan bahwa untuk sementara, ia berteori bahwa vitamin B3 ini berasal dari reaksi kimia semata. Dikatakannya bahwa asteroid yang ada di luar angkasa tentunya bersentuhan dengan berbagai macam gas, mulai dari gas pembentuk planet hingga tabrakan antar asteroid. 

"Penelitian lanjutan tentunya perlu diadakan. Kami akan membuat simulasi dan mencari tahu dengan pasti bagaimana vitamin B3 pada meteorit ini tercipta," pungkas Smith. 

Hasil penelitian ini bisa ditemukan pada jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.