Meteorit Ini Ungkap Bagaimana Mars Kehilangan Air

http://astronesia.blogspot.com/
Permukaan Planet Mars. Gunung Sharp terlihat jelas di gambar ini

AstroNesia ~ Salah satu unsur kunci kehidupan yaitu keberadaan air. Selain di bumi, air disebutkan pernah hadir di planet merah, mars. Namun peneliti kini dapat memperkirakan hilangnya air planet merah itu dengan menganalisa meteor asal mars. 

Menurut bukti yang telah dikumpulkan peneliti, mars pernah menjadi planet yang basah, memiliki air yang mengalir di sungai, danau, dan lautan. Namun kemudian air itu menghilang dan mejadikan kandidat planet koloni manusia itu mengering. 

Bukti kuat mars di masa lalu berlimpah air yakni temuan lama di kutub mars terdapat air es. Dan studi baru saat ini makin memperkuat masih adanya sejumlah besar air yang tersembunyi di bawah permukaan sampai hari ini. 

Mengenai bagaimana air bisa mengilang, studi yang dipimpin peneliti Universitas Nagoya, Jepang, Hiroyuki Kurokawa menganalisa  bukti itu dari meteorit mars. Batu antariksa ini membantu mengungkap sejarah air di mars. 

Analisa pada batu itu menunjukkan pada setengah miliar tahun pertama  mars, sejumlah besar air mulai lenyap ke antariksa.  Sedangkan air sisa yang tertinggal sekitar sepersepuluh lautan bumi kemudian membeku, membentuk waduk luas, serta ditemukan menjadi gudang es tersembunyi di bawah permukaan mars. 

Para ilmuwan berteori, sebagian besar air yang melarikan diri dari mars diakibatkan gravitasi yang tak begitu kuat untuk menahan atmosfer planet. Dengan demikian, seiring waktu, air di planet merah itu menguap dan melayang jauh ke antariksa. 

Perkiraan berapa banyak air yang hilang dianalisa dengan mengukur rasio dua bentuk hidrogen yang dtemukan pada meteorit mars yang ada di bumi. 

Pada umumnya hidrogen berisi satu proton pada intinya. Sedangkan hidrogen lain, yaitu deuterium, bentuk lebih besar dari hidrogen. Deuterium terdiri satu proton dan satu neutron. Air setidaknya terdiri satu atom deuterium, bukan hidrogen yang lebih berat. 

Air yang mengandung deuterium tidak mudah melarikan diri dari gravitasi mars dibanding air yang terdiri dari hidrogen biasa. Walhasil, sebagian besar air yang meninggalkan mars adalah air kategori hidrogen ringan.  Dengan membandingkan jumlah deuterium dan hidrogen, peneliti dapat menentukan seberapa mudah air melarikan diri dari mars.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.