Hujan Meteor Camelopardalid Mengecewakan Atau Hanya Tertunda?
 |
| Gambar kamera all sky Eropa semalam yang mungkin menunjukkan Camelopardalid. |
AstroNesia ~ Hujan meteor paling ditunggu Camelopardalids ternyata tidak memberikan kejutan. Hujan meteor ini telah diprediksi akan menghasilkan hujan meteor dari ratusan hingga ribuan lesatan meteor/jam. Malah sebaliknya,fenomena hujan meteor ini hanya menghasilkan 5 sampai 10 meteor/jam.
Hasil ini tentu sangat mengecewakan bagi pengamat langit.
Inilah pernyataan beberapa situs Web astronomi tentang hujan meteor Camelopardalids.
Meskipun hujan meteor Camelopardalids jauh dari prediksi (hanya menghasilkan 5 sampai 10 meteor per jam),hal itu tidak mengejutkan. Komet yang menghasilkan hujan meteor ini,209P/LINEAR, adalah komet samar dan saat ini hanya menghasilkan sejumlah kecil debu. Kebanyakan peramal cuaca mengakui bahwa mungkin debu komet ini yang berada dalam jalur bumi sangat kurang dari prediksi model sebelumnya.
Kemungkinan lainnya adalah hujan meteor ini tidak sedikit,tapi hanya tertunda. Karena prediksi model menunjukkan hujan meteor ini masih bisa terjadi pada 24 Mei.
― SpaceWeather.com
Berdasarkan beberapa laporan melalui e-mail dan saya menunggu sendiri selama dua setengah jam yang berpusat pada prediksi maksimum 02:00 CDT (7 UT) Sabtu pagi,hujan meteor Camelopardalid memberi kejutan. TAPI hujan meteor ini hanya menghasilkan beberapa meteor biasa yang lambat (dari situs saya) dan satu pengecualian, bola api terlihat dengan kereta api yang berlangsung lebih dari 20 menit.
― Universe Today
Namun ada juga beberapa orang yang melihat lesatan Camelopardalids dan mengabadikannya.
Apakah hujan meteor Camelopardalids benar-benar mengecewakan atau hanya tertunda? Kita tunggu saja siang dan malam ini.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.