Aliran Gas Lubang Hitam Membuat Inti Terang Galaksi Ini Menjadi Gelap

http://astronesia.blogspot.com/
Lubang hitam supermasif di pusat NGC 5548 berperilaku aneh. Galaksi berjarak sekitar 245 juta tahun cahaya dari Bumi.

AstroNesia ~ Baru-baru ini,galaksi yang memiliki inti terang yang jauh tiba-tiba menjadi aneh dan intinya berubah menjadi gelap. Sekarang para ilmuwan berpikir bahwa pelakunya adalah sesuatu yang langka, aliran gas yang kuat bertiup di depannya, gerhana d intinya.

Temuan baru ini juga dapat memberikan wawasan ke dalam cara kerja lubang hitam supermasif dan bagaimana mereka mempengaruhi galaksi induk mereka, kata para ilmuwan menambahkan. 

Para astronom meneliti galaksi terkenal yang disebut NGC 5548, yang terletak sekitar 245 juta tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Boötes. Galaksi ini memiliki pusat yang terang karena cahaya yang dipancarkan dari materi bergegas menuju intinya, menuju sebuah lubang hitam supermasif bermassa sekitar 65 juta kali massa matahari. 

http://astronesia.blogspot.com/
Gambar ini menunjukkan galaksi NGC 5548, di mana aliran gas aneh mengaburkan pusat galaksi.

Pada tahun 2013, para astronom menyadari bahwa sesuatu menghalangi cahaya dari NGC 5548, memblokir 90 persen sinar-X yang dipancarkan oleh lubang hitam supermasif.

"Para astronom telah melihat galaksi ini selama beberapa dekade, dan semua orang menduga bahwa galaksi ini normal sehingga ketika melihat pusat galaksi ini berubah ke keadaan yang sama sekali berbeda sangat mengejutkan dan sekaligus juga menarik," kata penulis utama penelitian baru Jelle Kaastra, astronom SRON Netherlands Institute for Space Research di Utrecht,  Belanda.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mengapa inti galaksi ini menjadi gelap, astronom meneliti dengan enam observatorium antariksa berbeda yakni Teleskop Antariksa Hubble, XMM-Newton, Swift, NuSTAR, Chandra dan INTEGRAL - dari Mei 2013 sampai Februari 2014.

http://astronesia.blogspot.com/
Animasi ini menunjukkan angin galaksi NGC 5548. Lubang hitam di latar belakang.

Setelah membandingkan data pengamatan mereka dari tahun 2002,ketika gerhana di inti galaksi ini belum terlihat , para ilmuwan menciptakan model untuk menjelaskan gerhana ini. Para peneliti mengatakan pelakunya adalah aliran gas yang bergerak cepat sampai dengan kecepatan 11 juta mph (18 juta km / jam).

"Ini adalah peristiwa yang cukup langka," kata Kaastra.

Aliran gas ini mulai menutupi NGC 5548 antara Agustus 2007 dan Februari 2012, dan telah berlangsung kira-kira antara 2,5 dan enam tahun.

"Gas ini telah menempuh jarak setidaknya 100 miliar kilometer [62 miliar mil]," kata Kaastra. "Mungkin memiliki struktur memanjang, dengan lebar hanya 1 sampai 10 persen dari panjangnya."


Meskipun para ilmuwan telah melihat galaksi lain dengan aliran gas dekat lubang hitam, "ini adalah pertama kalinya kami melihat aliran seperti ini yang bergerak di bidang pandang" kata rekan penulis studi Gerard Kriss dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Kita sangat beruntung,sangat langka melihat peristiwa seperti ini".

Materi yang jatuh ke lubang hitam menjadi panas dan memancarkan sinar ultraviolet dan sinar-X. Radiasi ultraviolet bisa meluncurkan angin yang kuat. Para ilmuwan sudah tahu angin bertiup terus-menerus dari pusat NCG 5548 selama dua dekade, tetapi aliran gas yang baru ditemukan ini melakukan perjalanan hingga lima kali lebih cepat daripada angin yang terus-menerus ini. Selain itu, aliran gas ini berasal lebih dekat dengan inti galaksi daripada angin yang terus-menerus itu- hanya beberapa hari cahaya. (Hari cahaya adalah perjalanan jarak yang ditempuh cahaya dalam satu hari, setara dengan 16 miliar mil [25.900.000.000 kilometer].)

"Aliran baru ini adalah gas yang kemungkinan berasal dari disk akresi, cakram gas yang berputar-putar di lubang hitam," kata Kaastra. "Disk ini bergolak, penuh dengan segala macam gelembung dan ketidakstabilan yang bisa meluncurkan gas dari cakram."

Angin lubang hitam cukup kuat untuk meniup gas yang seharusnya telah jatuh ke lubang hitam. Ini berarti angin lubang hitam dapat mengatur kedua pertumbuhan lubang hitam dan galaksi. "Belajar lebih lanjut tentang angin kuat ini dapat menjelaskan evolusi galaksi," kata Kaastra.



Di masa depan, Kaastra mengatakan, peneliti harus mencoba untuk menemukan lebih banyak aliran-aliran gas yang kuat seperti ini untuk mengetahui seberapa sering mereka terjadi dan belajar lebih banyak tentang apa yang menyebabkan mereka.

Para ilmuwan menerbitkan temuan ini secara online19 Juni di jurnal Science.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.