Bagaimana Cara Astronot Mencuci Pakaian Di ISS?
 |
| ISS |
AstroNesia ~ Tidak ada mesin cuci atau pengering di Stasiun Luar Angkasa Internasional; yang ada hanya tempat cuci kosmik yang menunggu untuk membawa pakaian/sampah astronot 'setiap Sabtu pagi. Jadi, ketika astronot selesai mengenakan pakaian mereka, mereka tinggal membuangnya masuk kedalam kapsul.
Mereka semua memasukkan celana dan baju kotor mereka ke kapsul tersebut dan meluncurkannya ke atmosfer Bumi dimana ia akan terbakar menjadi debu. Astronot ISS memiliki lemari besar dan kuat untuk menandingi cara hidup rockstar mereka: setiap awak di ISS menghabiskan 900 pon pakaian setiap tahun.
Sebelum cucian kotor dapat dikeluarkan ke ruang angkasa, para astronot kecenderungan menumpuk pakaiannya (wah nyinggung aku nih,hehehe). Menurut NASA, semua pakaian kotor ini dapat menyebabkan masalah penyimpanan dan berat,benang dari serat kapas dapat menyumbat filter. Kemudian juga pakaian ini menghasilkan bau.
Sebuah studi terbaru NASA adalah untuk mengurangi jumlah limbah pakaian dengan memperpanjang masa pakai pakaian astronot. Sebagai bagian dari penelitian ini, awak ISS disediakan pakaian olahraga yang telah diobati dengan senyawa antimikroba, atau dibuat dengan benang antimikroba.
Kemarin, sebuah kargo menuju ISS yang lepas landas dari pantai Virginia, membawa pasokan, termasuk baju baru. Pakaian olahraga digantung sampai kering hingga 4 jam dan kemudian disimpan dalam tas tahan api. Kuis diambil setiap hari setelah latihan untuk membuat dokumen dari pakaian olahraga tersebut.
Benang antimikroba yang di uji NASA tersedia secara komersial, jadi jika pemeriksaan penelitian dan pakaian benar-benar tidak mencium adanya bau,mungkin tidak akan lama peralatan latihan tersebut mulai muncul di toko-toko.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.