Teknik Baru Pencarian Makhluk Cerdas Luar Bumi : Mencari Polusi Atmosfer
Ilustrasi Kepler-22b.planet Super Earth yang berada di zona layak huni bintang induknya. |
AstroNesia ~ Umat manusia kini diambang batas untuk mampu mendeteksi tanda-tanda kehidupan alien di dunia lain. Dengan mempelajari atmosfer exoplanet, kita bisa mencari gas seperti oksigen dan metana yang hanya bisa berdampingan jika di buat ulang oleh kehidupan. Tapi gas tersebut berasal dari bentuk kehidupan sederhana seperti mikroba. Bagaimana dengan peradaban yang lebih maju? Apakah mereka meninggalkan tanda-tanda yang dapat terdeteksi?
Kemungkinan sangat mungkin,jika mereka menyemburkan polusi industri ke atmosfer. Penelitian baru yang berdasarkan teori di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA) menunjukkan bahwa kita bisa melihat jejak polutan tertentu dalam kondisi ideal. Ini akan menawarkan pendekatan baru dalam pencarian makhluk cerdas di luar bumi.
"Kita menganggap polusi industri sebagai tanda kehidupan cerdas, tapi mungkin mereka memiliki peradaban yang lebih maju dari kita. "Orang-orang sering menyebut ET sebagai 'orang hijau kecil,' tetapi ET yang terdeteksi dengan metode ini tidak boleh diberi label 'hijau' karena mereka tidak ramah lingkungan," tambah rekan penulis Avi Loeb.
Tim peneliti ini,termasuk ilmuwan Smithsonian Gonzalo Gonzalez Abad, menemukan bahwa teleskop James Webb Space Telescope (JWST) yang akan di luncurkan beberapa tahun mendatang diperkirakan mampu mendeteksi dua jenis chlorofluorocarbons (CFC) - CFC berkontribusi menipiskan ozon di bagian atas atmosfer. Mereka menghitung bahwa JWST bisa melihat sinyal CFC jika tingkat atmosfer 10 kali lebih tebal dari Bumi. Sebuah peradaban sangat maju mungkin sengaja mencemari atmosfernya ke tingkat tinggi dan secara global dapat menghangatkan planet yang dinyatakan terlalu dingin bagi kehidupan.
Ada satu pengecualian besar untuk pekerjaan ini. JWST hanya dapat mendeteksi polutan seperti ini di sebuah planet mirip Bumi yang mengitari sebuah bintang kerdil putih, (sisa-sisa ketika sebuah bintang seperti matahari kita mati.) Skenario itu akan memaksimalkan sinyal atmosfer. Menemukan polusi pada planet mirip Bumi yang mengorbit bintang seperti Matahari akan membutuhkan alat yang lebih canggih,mungkin di teleskop JWST generasi berikutnya.
Tim mencatat bahwa kerdil putih mungkin tempat yang lebih baik untuk mencari kehidupan dibanding perkiraan semula, karena pengamatan terbaru menemukan beberapa planet yang mengorbit bintang seperti ini. Planet ini bisa selamat dari pembengkakan bintang sekarat selama fase raksasa merah, atau telah terbentuk dari curahan material selama pergolakan kematian bintang.
Baca : Ilmuwan: Kami 'Sangat Dekat' Temukan Bumi Lain
Ketika mencari CFC yang mungkin mengorek peradaban alien yang ada, kita juga mungkin dapat mendeteksi sisa-sisa sebuah peradaban yang musnah dengan sendirinya. Beberapa polusi berlangsung selama 50.000 tahun di atmosfer bumi sementara yang lain bertahan hanya 10 tahun.
Jadi menemukan mereka hanya tinggal menunggu waktu saja....
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.