4 Keunikan Gerhana Bulan Total 8 Oktober 2014
Gerhana Bulan |
AstroNesia ~ Gerhana Bulan total memang terjadi setiap tahun. Namun, ada beberapa fenomena astronomi langka yang membuat gerhana Bulan total Rabu (8/10/2014) senja nanti sangat istimewa.
Berikut beberapa fenomena astronomi yang membuat gerhana bulan 8 Oktober sangat istimewa :
1. Dihiasi Hujan Meteor Draconid
Hujan meteor Draconid kadang-kadang juga disebut Giacobinids memancar dari konstelasi utara Draco (Naga).
Pada tahun 2014, hujan meteor ini mencapai puncaknya pada malam tanggal 7 dan 8 Oktober dan dimulai saat senja. Sementara bagi kita di Indonesia, kita juga akan menyaksikan gerhana bulan total pada 8 Oktober saat senja. Jadi kita berpeluang melihat lesatan meteor saat gerhana bulan nanti. Baca : Menanti Puncak Hujan Meteor Draconid 7-8 Oktober 2014
2. Fenomena Selenelion
Gerhana Bulan kali ini juga langka bagi warga Indonesia barat karena totalitasnya terjadi bertepatan dengan saat Matahari tenggelam. Peristiwa ini langka dan mungkin baru pertama kali teramati dari Indonesia. Peristiwa ini disebut Selenelion.
Saat terbit, Bulan sudah akan menunjukkan warna merah darah di ufuk timur. Sementara itu, Matahari baru akan tenggelam 3 menit setelah Bulan terbit sehingga cahaya senja dan piringan Matahari yang kemerahan juga masih akan terlihat. Baca : Fenomena Langka "Selenelion" Akan Muncul Pada Gerhana Bulan Senja Nanti
3. Rangkaian Gerhana Tetrad
Gerhana Bulan total senja nanti adalah bagian kedua dari empat rangkaian gerhana tetrad. Gerhana pertama telah terjadi pada 15 April 2014 lalu. Sedangkan gerhana selanjutnya akan terjadi pada 4 April dan 28 September 2015.
Gerhana tetrad adalah fenomena langka. Dari tahun 2001-3000, hanya akan ada 32 gerhana Bulan tetrad. Gerhana Bulan tetrad setelah kali ini akan terjadi 18 tahun lagi, yaitu pada tahun 2032 dan 2033.
4. Ditemani Uranus
Bagi warga Indonesia tengah dan timur, gerhana kali ini istimewa karena bakal dihiasi Uranus. Planet yang kini tengah mencapai posisi terdekat dengan Bumi itu bakal tampak cukup terang sehingga berpotensi dilihat dengan mata tel**jang.
Uranus yang berpeluang tampak dengan mata tel**jang juga fenomena yang langka. Gerhana Bulan kali ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Totalitas gerhana dimulai pukul 17.24 - 18.24 WIB. Pengamatan gerhana bisa dilakukan tanpa alat bantu, cukup memilih tempat lapang dan tak terhalang mendung.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.