Teleskop Lubang Hitam NASA Ambil Citra Matahari
AstroNesia ~ Sebuah teleskop ruang angkasa NASA yang dirancang untuk mengintip lubang hitam jauh telah mengambil gambar menakjubkan matahari, yang menunjukkan bahwa teleskop yang sensitif terhadap sinar X ini, dapat menyelidiki misteri di lingkungan Bumi kita sendiri.
Gambar baru yang diambil oleh pesawat ruang angkasa NASA NuSTAR (Nuclear Spectroscopic Telescope Array), adalah pandangan terbaik dari energi Sinar-X yang pernah diambil di matahari, kata para pejabat NASA. Foto dan lain-lain yang diambil oleh NuSTAR di masa depan, harus membantu peneliti mempelajari lebih lanjut tentang bintang kita, mereka menambahkan.
"NuSTAR akan memberi kita tampilan Matahari yang unik" kata anggota tim NuSTAR David Smith, dari University of California, Santa Cruz, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Gambar baru, yang dirilis Senin (22 Desember), merupakan gambar berlapis yang dibuat berdasarkan pengamatan NuSTAR (terlihat warna biru dan hijau) ke gambar matahari yang ditangkap oleh NASA Solar Dynamics Observatory.
NuSTAR diluncurkan pada bulan Juni 2012, yang mempunyai misi utama untuk mempelajari lubang hitam dan sumber cahaya sinar-x lainnya yang jauh. Tetapi para ilmuwan Matahari telah menyarankan menggunakan pesawat ruang angkasa ini untuk melihat matahari beberapa tahun sebelum turun ke tanah. (Matahari terlalu terang bagi kebanyakan teleskop untuk melihatnya dalam cahaya tampak, sinar-X energi tinggi yang keluar dari Matahari tidak cukup kuat untuk merusak detektor NuSTAR, kata para peneliti.)
"Pada awalnya, saya pikir seluruh ide ini gila," kata kepala investigasi NuSTAR, Fiona Harrison, dari California Institute of Technology di Pasadena, mengatakan dalam pernyataa . "Buat apa kita memiliki teleskop sinar-X energi tinggi paling sensitif yang pernah dibangun, dirancang untuk mengintip jauh ke dalam alam semesta, tetapi digunakan untuk melihat sesuatu di halaman belakang kita sendiri? "
Harrison akhirnya menerima ide ini, setelah menyadari bahwa NuSTAR dapat membantu memecahkan beberapa misteri lama matahari seperti "masalah pemanasan korona."
Korona matahari, atau atmosfer luarnya jauh lebih panas dari permukaan Matahari dengan suhu 1,8 juta derajat Fahrenheit (1 juta derajat Celsius) dibandingkan dengan permukaannya yag memiliki suhu 10.800 F (6.000 C).
Satu penjelasan yang mungkin adalah "nanoflares" membantu untuk menaikkan suhu korona (bersama dengan flare normal yang jauh lebih besar dan mudah diamati). NuSTAR mungkin satu-satunya alat yang mampu mendeteksi fenomena samar yang dihipotesiskan ini, kata para pejabat NASA.
"NuSTAR akan sangat peka terhadap kegiatan snar-X- yang terjadi di atmosfer matahari, dan itu termasuk kemungkinan nanoflares," kata Smith. Gambar matahari yang diambil oleh wahana antariksa akan menjadi lebih baik selama beberapa tahun ke depan, seiring aktivitas matahari menurun, tambahnya. (Matahari saat ini dekat puncak arus 11-tahun siklus aktivitasnya, yang dikenal sebagai Solar Cycle 24.)
Pengamatan matahari yang dilakukan NuSTAR juga akan mengungkapkan lebih lanjut tentang sifat materi gelap, materi misterius yang diperkirakan menghuni sebagian besar materi di alam semesta.
Materi gelap tidak memancarkan atau menyerap cahaya - jadi dinamakan gelap - dan tidak ada yang tahu pasti materi ini terbuat dari apa. Sejumlah partikel eksotis telah diusulkan sebagai konstituen materi gelap, termasuk partikel masif yang berinteraksi lemah, neutrino steril dan axions.
Jika axions ada, NuSTAR dapat melihat tanda-tandakehadirannya di Matahari kata para pejabat NASA.
Izinkanlah blog yang kecil dan murahan ini mengucapkan selamat hari Natal 2014 & Tahun Baru 2015.
— Astronesia
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.