Astronom Temukan Kerikil Yang Siap Membentuk Planet Di Sistim DG Tauri

Ilustrasi sabuk 'kerikil' yang mengorbit di sekitar bintang DG Tauri.

AstroNesia ~ Sebuah tim astronom yang dipimpin oleh St Andrews dan Manchester universitas mengumumkan penemuan sebuah cincin batu yang mengitari sebuah bintang yang sangat muda. Ini pertama kalinya 'kerikil' (yang dianggap link penting dalam pembuatan planet) telah terdeteksi.

Penemuan ini berhasil terungkap dengan menggunakan teleskop radio array e-MERLIN yang berpusat pada observatorium Jodrell Bank di Inggris.

"Kami menemukan sabuk kerikil ... tepat di tempat bagi planet untuk tumbuh dalam beberapa juta tahun ke depan. Sangat menarik untuk benar-benar melihat secara langsung proses ini ! "kata Jane Greaves dari University of St Andrews di Skotlandia.

Planet diperkirakan terbentuk dari cakram debu dan gas yang mengelilingi bintang muda. Seiring waktu, partikel debu menempel satu dengan yang lain, sampai mereka membangun rumpun yang lebih besar. Selama jutaan tahun gumpalan ini saling bertabrakan untuk membuat planet dan bulan.

Dalam tata surya kita, proses ini berlangsung sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu, dengan planet raksasa Jupiter yang pertama terbentuk, kata para astronom.

Sejak 1990-an, para astronom telah menemukan piringan gas dan debu serta hampir 2.000 planet yang terbentuk sepenuhnya. Namun tahap-tahap peralihan pembentukan lebih sulit dideteksi.

Para ilmuwan mengamati bintang DG Tauri, bintang yang relatif muda dengan usia 2,5 juta tahun dan berjarak 450 tahun cahaya dari Bumi di rasi Taurus.

Dengan melihat dalam panjang gelombang radio, mereka menemukan karakteristik cahaya samar batuan di orbit sekitar bintang yang baru terbentuk ini.


"Kami tahu DG Tauri memiliki jet gas panas yang mengalir dari kutubnya (tanda bagi bintang yang masih dalam proses pembentukan) jadi kami punya ide tentang apa yang harus dicari," kata Anita Richards dari University of Manchester.

"Sebuah kejutan melihat sabuk kerikil, yang merupakan bagian dari data yang kami kumpulkan. Dengan peningkatan empat kali lipat bandwidth radio yang kami gunakan, kami berharap mendapatkan gambar yang sama untuk semua bintang muda lain," tuturnya.

Para peneliti mempresentasikan penelitian mereka pada National Astronomy Meeting di Llandudno, Wales di Inggris.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.