Galaksi Bimasakti Punya 17 Miliar "Bumi"
17 persen kandidat planet yang ditemukan Kepler termasuk planet seukuran Bumi. |
Astronesia-Hasil studi terbaru yang dipaparkan dalam American Astronomical Society
Conference di California, Senin (7/1/2012) mengungkap bahwa jumlah
planet seukuran Bumi di Bimasakti mencapai angka 17 miliar, terdapat di
satu diantara 6 bintang.
Sejumlah planet mengorbit bintangnya pada jarak yang relatif dekat, lebih dekat dari jarak orbit Merkurius. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah planet seukuran Bumi yang mengorbit pada jarak lebih jauh, berada pada zona layak huni.
Misi pencarian planet ekstrasolar selama ini dilakukan oleh teleskop Kepler. Riset menunjukkan, 17 persen dari kandidat planet yang ditemukan Kepler berukuran 0,8 - 1,25 kali ukuran Bumi serta mengorbit dalam waktu 85 hari atau kurang.
Prosentase planet bumi super dengqn ukuran 1,25 kali Bumi dengan waktu orbit sekitar 150 hari lebih besar, sebanyak 25 persen. Prosentase yang sama juga dimiliki planet mini Neptunus dengan ukuran 2-4 kali Bumi dan mengorbit dengan waktu sekitar 250 hari.
Sementara itu, planet yang lebih besar lebih jarang. Hanya tiga persen dari kandidat planet tergolong kelas Neptunus, berukuran 4-6 kali Bumi. Hanya 5 persen yang tergolong gas raksasa, berukuran 6-22 kali Bumi dan mengorbit bintangnya dengan periode sekitar 400 hari atau kurang.
Francois Fressin, peneliti dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics yang mempresentasikan hasil itu mengatakan, planet mengitari semua jenis bintang. Ia juga mengungkapkan, ada banyak faktor yang mendukung kehidupan di Bumi yang belum ditemui di planet lain.
"Ada sejumlah 20-30 faktor pendukung kehidupan yang kita ketahui di Bumi yang mungkin tak ditemui di planet lain. Contohnya, mungkin akan sangat jarang menemui planet serupa Bumi yang hanya sebagian tertutup air," papar Fressin seperti dikutip Discovery, Senin hari ini.
Dalam paparannya, Fressin juga mengungkap bahwa ada 461 kandidat planet lagi yang ditemukan oleh Kepler. Total, ada 2740 kandidat planet yang ditemukan. Penelitian pada kandidat planet itu diharapkan mampu mengungkap adanya Bumi kedua.
Sejumlah planet mengorbit bintangnya pada jarak yang relatif dekat, lebih dekat dari jarak orbit Merkurius. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui jumlah planet seukuran Bumi yang mengorbit pada jarak lebih jauh, berada pada zona layak huni.
Misi pencarian planet ekstrasolar selama ini dilakukan oleh teleskop Kepler. Riset menunjukkan, 17 persen dari kandidat planet yang ditemukan Kepler berukuran 0,8 - 1,25 kali ukuran Bumi serta mengorbit dalam waktu 85 hari atau kurang.
Prosentase planet bumi super dengqn ukuran 1,25 kali Bumi dengan waktu orbit sekitar 150 hari lebih besar, sebanyak 25 persen. Prosentase yang sama juga dimiliki planet mini Neptunus dengan ukuran 2-4 kali Bumi dan mengorbit dengan waktu sekitar 250 hari.
Sementara itu, planet yang lebih besar lebih jarang. Hanya tiga persen dari kandidat planet tergolong kelas Neptunus, berukuran 4-6 kali Bumi. Hanya 5 persen yang tergolong gas raksasa, berukuran 6-22 kali Bumi dan mengorbit bintangnya dengan periode sekitar 400 hari atau kurang.
Francois Fressin, peneliti dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics yang mempresentasikan hasil itu mengatakan, planet mengitari semua jenis bintang. Ia juga mengungkapkan, ada banyak faktor yang mendukung kehidupan di Bumi yang belum ditemui di planet lain.
"Ada sejumlah 20-30 faktor pendukung kehidupan yang kita ketahui di Bumi yang mungkin tak ditemui di planet lain. Contohnya, mungkin akan sangat jarang menemui planet serupa Bumi yang hanya sebagian tertutup air," papar Fressin seperti dikutip Discovery, Senin hari ini.
Dalam paparannya, Fressin juga mengungkap bahwa ada 461 kandidat planet lagi yang ditemukan oleh Kepler. Total, ada 2740 kandidat planet yang ditemukan. Penelitian pada kandidat planet itu diharapkan mampu mengungkap adanya Bumi kedua.
Sumber: Kompas.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.