10 Hal Ekstrim Tentang Bintang (Bagian I)

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi bintang

AstroNesia ~ Alam semesta ini penuh dengan bintang dan mereka tidak semua sama. Bahkan, ada variasi yang luar biasa. Berikut beberapa bintang yang paling ekstrim di alam semesta.

1. Bintang Tertua

Bintang-bintang tertua terbentuk setelah Big Bang (sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu). Para astronom dapat memperkirakan umur bintang dengan melihat cahaya mereka sehingga memberitahu mereka elemen apa yang terkandung di bintang (misalnya hidrogen, helium, litium). Bintang-bintang tertua biasanya mengandung lebih banyak hidrogen dan helium dan lebih sedikit mengandung unsur yang lebih berat.

Bintang paling tua yang dikenal bernama SMSS J031300.36-670839.3.Penemuannya diterbitkan pada bulan Februari 2014. Ini diperkirakan berusia 13,6 miliar tahun. Kerdil merah dapat hidup triliunan tahun. Masih banyak dari mereka di luar sana tapi susah untuk menemukannya. Jika ada, tidak akan ada banyak, jadi mencari mereka seperti mencari jarum dalam gudang jerami. Baca lebih lengkap disini : Astronom Australia Temukan Bintang Tertua Di Alam Semesta Yang Diketahui Saat Ini Berusia 13,6 Miliar Tahun

2. Bintang Paling Redup

Bintang apa paling redup? Sebelum menjawab itu,kita mesti harus tau dulu apa itu redup. semakin jauh anda melihat bintang,semakin redup juga terlihat jadi anda harus menghilangkan faktor jarak-dari-kita dan hanya mengukur luminositas , atau jumlah total daya yang dilepaskan oleh bintang seperti foton (partikel cahaya).

Jika kita membatasi diri kita pada bintang yang masih melakukan fusi, maka kerdil merah memiliki luminositas terendah. Bintang paling dingin dan mempunyai luminositas terendah (redup) yang saat ini dikenal adalah bintang katai merah 2MASS J0523-1403. Sedangkan bintang paling dingin dan redup adalah bintang katai coklat,namun objek ini tidak melakukan reaksi fusi seperti bintang sesungguhnya.

Bagaimana dengan sisa-sisa bintang seperti  katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Seberapa redup mereka ?

Bintang kerdil putih agak terang, tapi mereka mendingin dari waktu ke waktu. Mengingat waktu yang cukup, mereka akan menjadi gumpalan dingin karbon yang hampir tidak memancarkan cahaya sehingga menjadi kerdil hitam. Katai putih akan membutuhkan waktu sangat lama untuk menjadi katai hitam. Sampai saat ini belum ada katai hitam yang ditemukan.

Astrofisikawan tidak tahu apa yang terjadi pada materi di bintang neutron saat mereka dingin. Dengan mengamati supernova di galaksi lain, mereka dapat memperkirakan bahwa harusnya ada ratusan juta bintang neutron yang terbentuk di galaksi kita, namun sampai saat ini,hanya sebagian kecil yang ditemukan. Sisanya pasti mendingin sehingga mereka sekarang pada dasarnya tak terlihat.

Bagaimana dengan lubang hitam jauh di dalam ruang intergalaksi tanpa apapun yang mengorbit mereka? Mereka masih akan mengeluarkan sedikit kecil radiasi yang dikenal sebagai radiasi Hawking-tapi itu tidak akan banyak.

3. Bintang Paling Terang Di alam Semesta

Bintang-bintang paling terang juga cenderung menjadi yang paling masif. Mereka juga cenderung menjadi bintang Wolf-Rayet, yang berarti bahwa mereka panas dan mereka membuang banyak massa ke dalam angin bintang yang kuat. Bintang-bintang paling terang juga tidak bertahan lama: Masa hidup mereka cepat dan mati muda.

Saat ini,bintang yang memegang rekor paling terang (dan yang paling masif) adalah R136a1. Penemuannya diumumkan pada tahun 2010. Ini adalah bintang Wolf-Rayet dengan luminositas sekitar 8.700.000 kali luminositas Matahari dan massa sekitar 265 kali massa Matahari. Diperkirakan,pada awal kelahirannya bintang ini memiliki massa 320 kali massa matahari dan telah kehilangan 50 kali massanya selama beberapa juta tahun yang lalu.

Suhu permukaan bintang ini sekitar 50.000 kelvin. Bintang ini adalah anggota dari gugus bintang R136a yang terletak di Nebula Tarantula, di Large Magellanic Cloud. Baca : Inilah Bintang Paling Masif Yang Diketahui Saat Ini

4. Bintang Terbesar

Meskipun massa yang sangat besar, R136a1 bukan bintang terbesar (dalam ukuran). Ada banyak bintang yang lebih besar, dan mereka semua masuk dalam bintang Hypergiant merah yang menghabiskan masa hidupnya dalam bentuk kecil sampai mereka kehabisan hidrogen untuk difusikan kemudian memulai memfusikan heliumnya,menjadi lebih panas dan lebih besar. Matahari kita suatu saat akan kehabisan hidrogen dan mengembang tetapi hanya menjadi raksasa merah. Untuk menjadi super raksasa merah, bintang harus setidaknya 10 kali lebih besar dari Matahari. Tahap supergiant merah singkat, hanya berlangsung beberapa ribu sampai satu miliar tahun.

Supergiants merah yang paling terkenal adalah Antares A dan Betelgeuse, tapi mereka cukup kecil dibandingkan dengan yang terbesar. Sedangkan Hypergiant merah yang terbesar dikenal saat ini adalah UY Scuti yang berjarak 2.900 tahun cahaya di konstelasi Scutum. Bintang ini memiliki radius sekitar 1.708 jari-jari Matahari atau sekitar 7,94 unit astronomi. Lebih besar dari NML Cygni yang memiliki radius 1.650 radius Matahari.

UY Scuti memiliki diameter sekitar 2.375.828.000 kilometer dengan luas permukaan sekitar 1.7733×1022 km2,sekitar 2,91 juta kali lebih luas dari Matahari dan memiliki volume sekitar 5 miliar kali dari Matahari. Cahayanya memerlukan waktu sekitar 9,15 jam untuk menyeberangi lingkarnya. Baca : UY Scuti : Bintang Terbesar Di Alam Semesta

5. Ledakan Bintang Paling Terang

Energi foton tertinggi disebut sinar gamma. Mereka diproduksi dalam ledakan bom nuklir, sehingga Amerika Serikat meluncurkan satelit khusus, satelit Vela, untuk mencari sinar gamma yang dihasilkan oleh tes bom nuklir Soviet. Pada bulan Juli 1967, satelit tersebut mendeteksi ledakan sinar gamma (GRB) yang terlihat seperti di produksi oleh bom nuklir tapi bukan dari Bumi melainkan dari luar angkasa. Banyak lagi yang terdeteksi setelah itu. Mereka cenderung berdurasi sangat pendek, yang berlangsung hanya beberapa milidetik sampai beberapa menit. Mereka juga sangat terang-jauh lebih bercahaya dari bintang-bintang paling terang, meskipun sebentar. Dan sumbernya bukan berasal dari Bumi.

Ledakan terbesar yang diketahui manusia saat ini setelah bigbang adalah GRB 080916C. Ledakan itu memiliki energi sekitar 5900 supernova tipe Ia yang meledak secara bersamaan, dan jet gas memancarkan sinar gamma awal melaju pada kecepatan minimum sekitar 299.792.158 m / s (0.999999c), membuat ledakan ini menjadi ledakan yang paling ekstrim yang tercatat sampai saat ini. Baca : 4 Ledakan Terbesar Dan Terdahsyat Di Alam Semesta

Apa yang membuat GRB? Ada banyak teori. Saat ini, sebagian besar diperkirakan berasal dari ledakan bintang masif (supernova atau hypernova) dalam perjalanan untuk menjadi bintang neutron atau lubang hitam. Beberapa GRB berasal dari magnetar, semacam bintang neutron dengan medan magnet sangat kuat. GRB lain mungkin hasil dari dua bintang neutron yang menyatu menjadi satu atau bintang neutron jatuh ke dalam lubang hitam.

Baca juga :  10 Hal Ekstrim Tentang Bintang (Bagian II)

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.