Ledakan Vulkanik Besar Berhasil Diabadikan Di Bulan Jupiter, Io
Ini adalah ledakan vulkanik yang terjadi pada tanggal 29 Agustus 2013 di permukaan Io. Ledakan ini menjadi salah satu ledakan terbesar yang pernah di amati di Io |
AstroNesia ~ Sebuah gambar baru yang menakjubkan,yang menangkap beberapa letusan gunung berapi paling kuat yang pernah diamati di luar Bumi berhasil dibuat. Gambar ini mengungkapkan lingkungan neraka terjadi di Bulan aktif Jupiter,Io.
Para astronom mencitrakan tiga letusan raksasa pada Io selama rentang waktu dua minggu di bulan Agustus 2013, dan merilis fotonya pada hari Senin (4 Agustus 2014). Frekuensi ledakan ini sangat mengejutkan peneliti,karena para ilmuwan mencatat hanya ada 13 letusan raksasa di Io yang terjadi dalam rentang 1978-2006.
"Kami biasanya memperkirakan satu ledakan besar terjadi setiap satu atau dua tahun, dan mereka biasanya tidak secerah ini",kata Imke de Pater dari Universitas California, Berkeley, penulis utama dari salah satu dari dua studi baru yang menjelaskan ledakan ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan . "Di sini kami memiliki tiga ledakan yang sangat terang, yang menunjukkan bahwa jika kita melihat makin sering ke Io,kita mungkin akan melihat lebih banyak dari mereka."
Dengan lebar 2.300 mil (3.630 kilometer),Io sangat mirip dengan bulan Bumi. Dahulu, para ilmuwan telah menyebut Io sebagai "Bulan Pizza" karena permukaannya dihiasi oleh gunung berapi sehingga memberikan tampilan bopeng di wajahnya.
Pengaruh gravitasi Jupiter dan beberapa bulan tetangganya menarik keras Io, sehingga memanaskan bagian dalamnya dan menjadikannya menjadi satelit vulkanik yang tidak biasa . (Io adalah satu-satunya objek di sistem tata surya selain Bumi yang dikenal memiliki fitur gunung berapi panas, batuan cair.)
Dua letusan besar terjadi pada tanggal 15 Agustus 2013, sementara letusan ketiga - dan yang paling kuat - berlangsung pada tanggal 29 Agustus 2013. Para peneliti melihat dan mempelajari ledakan itu menggunakan berbagai instrumen di Hawaii, termasuk Keck II dan Gemini North telescopes and NASA's Infrared Telescope Facility.
Potret bulan Jupiter Io menunjukkan evolusi letusan yang memperlihatkan penurunan intensitas ledakan lebih dari 12 hari, dari 30 Agustus-10 September. |
Para peneliti memperkirakan bahwa salah satu ledakan yang terjadi pada 15 Agustus menghasilkan aliran lava yang menutupi wilayah 120 mil persegi (310 km persegi), sedangkan yang lainnya menutupi wilayah sekitar 50 mil persegi (130 km persegi),aliran itu memiliki dalam sekitar 30 kaki (9 meter ). Sementara itu,ledakan yang terjadi pada 29 Agustus adalah salah satu ledakan paling kuat yang pernah diamti di bulan Io.
Ketiga letusan ini dapat disamakan dengan "tirai api," kata para pejabat NASA, karena mereka cenderung meledak keluar dari celah-celah di permukaan Io yang membentang beberapa mil panjangnya.
"Peristiwa baru ini adalah kelas letusan yang cukup aneh di Io karena ukuran dan emisi termal mereka yang tinggi sangat mengejutkan" kata rekan penulis studi Ashley Davies, dari NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California. "Jumlah energi yang dipancarkan oleh letusan ini mengisyaratkan pancuran lava yang memancar keluar dari celah pada volume yang sangat besar per detik, membentuk aliran lava yang cepat menyebar di atas permukaan Io."
Pengamatan baru ini membantu para ilmuwan lebih memahami Io, dan seharusnya memiliki aplikasi yang lebih luas juga. Setelah semua, mungkin fenomena ini dapat menjelaskan vulkanisme ekstrim yang membentuk permukaan Bumi dan Venus selama hari-hari awal tata surya.
"Kami menggunakan Io sebagai laboratorium vulkanik, di mana kita bisa melihat kembali ke masa lalu planet terestrial untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana letusan besar ini terjadi, dan seberapa cepat dan berapa lama mereka bertahan," kata Davies.
Kedua studi baru ini dipublikasikan dalam jurnal Icarus.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.