Bumi Pernah Di Hantam Asteroid Ganda Jutaan Tahun Lalu
Ilustrasi asteroid ganda yang bepergian di luar angkasa |
AstroNesia ~ Kawah dari serangan asteroid ganda, digambarkan sebagai 'salah satu bencana kosmik terbesar' dalam sejarah tata surya, telah ditemukan di Swedia.
Peristiwa langka itu terjadi sekitar 458 juta tahun yang lalu, sebagai hasil dari tabrakan hebat di sabuk asteroid sekitar 12 juta tahun sebelumnya.
Nasa mengklaim bahwa jika sebuah asteroid ditemukan pada jalur tabrakan dengan Bumi, ada 15 persen kemungkinan bahwa asteroid itu akan didampingi oleh pasangan.
Sebuah asteroid kuno di sabuk asteroid yang memiliki diameter sekitar 120 mil (200 km) pecah dan menghamburkan potongan besarnya yang kemudian melintasi orbit Bumi.
Dua potongan dari asteroid ini menabrak laut dangkal yang menutupi daerah yang sekarang menjadi wilayah Skandinavia, menurut penelitian ini.
Jejak dari peristiwa itu terletak di pusat kota Swedia dan membentuk kawah Lockne yang memiliki diameter sekitar 4,7 mil (7.5km), terletak sekitar 12,4 mil (20 km) selatan dari kota Oestersund dan kawah Malingen yang memiliki diameter sekitar 0,4 mil (700 m).
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, mendukung kecurigaan lama bahwa kawah ini, hanya terpisah 9,9 mil (16 km), disebabkan oleh serangan ganda yang sangat jarang disebabkan oleh sepasang asteroid yang bepergian bersama.
Diperkirakan sekitar 15 persen dari semua asteroid melakukan perjalanan secara berpasangan, namun sangat sedikit kawah di Bumi yang ditemukan dari 'double impact'.
Tim yang dipimpin oleh Jens Ormoe dari Pusat Astrobiology di Madrid, Spanyol, melakukan pengeboran ke dalam kawah, mencari jejak sedimen yang berubah saat benturan.
Mereka juga memetakan halo letusan - cincin puing yang terlempar saat tabrakan, yang mendarat hingga puluhan mil jauhnya dari inti kawah. Para ahli mengatakan bahwa kawah Lockne diciptakan oleh asteroid berukuran 1.960 kaki (600 meter), sedangkan kawah Malingen diciptakan oleh asteroid berukuran sekitar 490 kaki (150 meter).
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.